Beranda Dunia Sejarah Menarik di Balik Terciptanya Pulau Kucing di Jepang

Sejarah Menarik di Balik Terciptanya Pulau Kucing di Jepang

Pulau Kucing di Jepang
Pulau Kucing di Jepang

Berkunjung ke Pulau Kucing di Jepang – Selain keunikan budayanya, Jepang juga dikenal karena kecintaannya pada atraksi bertemakan hewan, dari kafe kelinci di Tokyo, hingga rusa jinak yang berkeliaran di sekitar Nara dan monyet salju Jigokudani, yang mandi di sumber air panas.

Bahkan tidak jarang Jepang juga menjadi pusat perhatian dunia lantaran pernah beberapa kali memberikan peran pekerjaan untuk kucing, seperti menunjuk kucing sebagai Tuan sebuah kastil dan manajer stasiun kereta api guna menarik para wisatawan.

Namun ada satu wisata paling populer terkhusus buat para pecinta kucing dari seluruh dunia. Tak lain adalah “Kepulauan Kucing” atau “Neko-Shima” dalam bahasa Jepang. Di pulau ini, pengunjung akan selalu bertemu dengan kucing di setiap kaki melangkah.

Pulau Aoshima, yang terletak di prefektur Ehime, adalah pulau kucing yang paling terkenal, meskipun ada beberapa “Pulau Kucing” lain di lepas pantai Jepang dan bahkan di danau air asin pedalaman.

Tashiro-jima adalah pulau kedua yang paling terkenal karena kucingnya. Beberapa pulau lain juga mulai dijadikan tempat berlindung kucing untuk tujuan wisata.

Pulau 11 juga dikenal sebagai “Pulau Kucing” atau “Neko-Shima”

Segerombolan kucing sedang bersantai
Segerombolan kucing sedang bersantai

Nama-nama untuk 11 pulau kucing tersebut tercantum di bawah ini, dengan prefektur setiap letak pulaunya.

  1. Okishima (prefektur Shiga)
  2. Sanagishima (Prefektur Kagawa)
  3. Aoshima (Prefektur Ehime)
  4. Muzukijima (Prefektur Ehime)
  5. Manabeshima (prefektur Okayama)
  6. Iwaishima (Prefektur Yamaguchi)
  7. Aijima (Prefektur Fukuoka)
  8. Aishima (Prefektur Fukuoka)
  9. Genkaishima (Prefektur Fukuoka)
  10. Kadarashima (Prefektur Saga)
  11. Tashiro-jima (Prefektur Miyagi)

Perbandingan Rasio kucing terhadap manusia di Pulau Kucing

Seorang warga bersama kucing-kucingnya
Seorang warga bersama kucing-kucingnya

Rasio kucing terhadap manusia bervariasi dari pulau ke pulau, dan seiring berkembangnya menjadi objek wisata yang populer, pulau-pulau saling berlomba untuk memiliki kucing terbanyak.

Pulau Aoshima misalnya memiliki rasio perkiraan 10 kucing untuk setiap 1 manusia, dengan populasi hanya memiliki 13 penduduk manusia, dan memiliki lebih dari 150 kucing.

Sedangkan pulau Tashiro-jima memiliki populasi manusia 100 dan lebih dari 100 kucing, jadi perbandingannya lebih seperti 1:1.

Pulau Manabeshima memiliki populasi manusia dan kucing terbesar, dengan kurang dari 300 manusia dan dikatakan memiliki jumlah kucing yang sama dengan manusia.

Bagaimana semua kucing bisa sampai di sana?

Kucing bebas berkeliaran
Kucing bebas berkeliaran

Kisah-kisah tentang bagaimana semua kucing sampai di pulau-pulau ini unik tergantung pada lokasinya.

Sebagian besar memiliki kisah seputar masalah hewan pengerat, tetapi beberapa juga dikaitkan dengan mitos dan legenda masyarakat setempat.

Aoshima, memiliki begitu banyak kucing karena tempat itu merupakan tempat penangkapan ikan di tahun 1900-an dan para nelayan berulang kali memiliki masalah dengan tikus di kapal mereka, sehingga sering mengadopsi kucing sebagai solusi.

Seiring waktu, kucing-kucing akan berkelana ke seluruh pulau-pulau dan hal ini telah menyebabkan populasi massal mereka hingga sekarang.

Namun Pulau Tashiro-jima memiliki kisah yang berbeda di balik keberadaan banyak kucing-kucingnya.

Pulau ini dulunya digunakan untuk memelihara ulat sutera, yang secara alami juga akan menarik tikus, oleh karena itu kucing kemudian dipelihara untuk membantu menjaga populasi tikus yang kian merajalela.

Meskipun tidak ada alasan spesifik terkait jumlah kucing yang berlebihan di Pulau Genakaishima, dan pernah menjadi pulau kucing terbesar di Jepang. Sayangnya, jumlahnya menurun drastis setelah dihantam keras oleh gempa bumi pada 2005.

Peristiwa ini telah menghancurkan sebagian besar pulau, tetapi secara positif jumlah populasi kucing kembali meningkat sejak itu hingga sekarang.

Di pulau Kadarashima memiliki cerita yang menarik, legenda mengatakan bahwa dahulu ada seekor anjing telah mendurhakai tuannya. Oleh karenanya, Kuil Yasakajinja (yang terletak di pulau itu) menaruh amarahnya pada semua anjing, sehingga keberadaannya dilarang di pulau itu.

Sampai hari ini tidak ada satu pun anjing yang hidup di pulau itu; oleh karenanya pulau ini adalah surganya bagi para kucing.

Pulau Kucing membantu sektor pariwisata di Jepang

Pengunjung berfoto bersama kucing
Pengunjung berfoto bersama kucing

Pulau Kucing menarik wisatawan sepanjang tahun, dan beberapa penduduk pulau serta dewan pariwisata telah berupaya mengembangkannya sebagai tempat wisata.

Pulau Tashiro-jima bahkan telah membangun tempat pemujaan kucing, menghormati kucing-kucing di pulau itu atas layanan dan pekerjaan yang mereka sudah berikan.

Sekarang ini telah menjadi tempat suci yang populer untuk dikunjungi oleh wisatawan.

Jepang seringkali mengalami cuaca buruk dan gempa bumi, sehingga pariwisata kucing menjadi metode tersendiri untuk membawa wisatawan ke daerah-daerah yang telah rusak.

Dengan mendatangkan pariwisata, pulau-pulau itu sekarang menerima sumber dana untuk memulihkan beberapa daerah yang terkena dampak.

Jadi jika kamu seorang pecinta kucing, maka Jepang adalah tempat yang layak untuk dikunjungi.

Meskipun sebagian besar pulau-pulau kucing itu dibangun bukan untuk tujuan tempat wisata, kepopulerannya telah membuat banyak orang dari seluruh dunia berkunjung ke sana.

Dengan mengunjungi salah satu pulau kucing, kamu juga telah membantu komunitas di sana dengan mendukung pariwisata dan bisa bergaul dengan kucing sepanjang hari.