Beranda Dunia Islam Sejarah Singkat Penciptaan Manusia Pertama Menurut Islam dan Alquran

Sejarah Singkat Penciptaan Manusia Pertama Menurut Islam dan Alquran

Umat Islam adalah?

Umat Islam adalah kelompok yang diikat oleh akidah Islam sepanjang sejarah. Maka, siapa pun yang mengikuti Nabi mereka sejak zaman Nabi Adam a.s. hingga Nabi Muhammad saw atau siapa saja yang akan senantiasa berjalan di atas hidayah dan petunjuknya hingga Hari Kiamat dan beriman dengan Tuhannya, maka mereka adalah umat Islam. Ikatan primordial mereka adalah akidah, bukan bahasa ataupun historis. Bukan pula ikatan geografis atau asal usul dan yang lainnya.

PENCIPTAAN MANUSIA PERTAMA (ADAM A.S.)

Manusia pertama, Adam dan Hawa
Ilustrasi Adam dan Hawa

Mengenai sejarah penciptaan manusia, di dalam Islam diajarkan dan di Al-Qur’an dijelaskan bahwa Adam adalah bapak semua manusia serta makhluk pertama yang Allah ciptakan dari kalangan manusia. Dia adalah Nabi Allah yang pertama. Hikmah Allah telah menginginkan untuk menjadikan seorang khalifah di muka bumi ini dan senantiasa menyediakan semua sumber daya dan potensinya untuk khalifah di muka bumi ini.

Manusia pertama tersebut adalah Adam yang Allah ciptakan dari tanah dan ditiupkan padanya sebagian ruh-Nya. Allah ajarkan padanya semua nama-nama. Lalu, Allah perintahkan para malaikat untuk bersujud kepada-nya. Allah kemudian mengusir Iblis tatkala dia menolak untuk bersujud kepada Adam. Allah berfirman,

“Ingatlah tatkala Tuhanmu berfirman pada para malaikat, ‘sesungguhnya Aku hendak menciptakan seorang khalifah di muka bumi. ‘Mereka berkata, ‘Mengapa Engkau hendak menciptakan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’ Tuhan berfirman,’Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”‘ (Al-Baqarah: 3O)

Kemudian Allah menciptakan Hawa sebagai istrinya. Hawa Allah ciptakan dari tulang rusuk sebelah kiri Adam. Kemudian keduanya Allah tempatkan di dalam surga. Sedangkan, Iblis yang telah bersumpah untuk memperdaya Adam dan anak cucunya masih tinggal bersama keduanya sampai dia berhasil memperdayakan keduanya.

Sehingga, atas bujukan Iblis, mereka memakan buah dari pohon yang Allah haramkan. Mereka berdua sangat menyesali apa yang mereka perbuat dan keduanya bertobat. Allah memberikan tobat-Nya kepada keduanya. Lalu, Allah turunkan mereka ke bumi.

Malaikat Jibril mengajari Adam bagaimana cara menempuh kehidupan di bumi seperti bercocok tanam, menggembalakan binatang, dan lainnya. Kemudian Adam bercocok tanam dan makan dari hasil bercocok tanam itu sendiri. Dia berusaha keras untuk mendapatkan makanan sehari-hari. Kemudian Allah mengaruniakan keturunan pada mereka.

Terjadi perbedaan pendapat di kalangan sejarawan tentang tempat turunnya Adam di muka bumi. Pendapat mayoritas menyebutkan bahwa Adam diturunkan di jazirah Arab. Sejak saat itulah manusia berbentuk manusia dalam bentuk-nya yang indah dan sempurna. Dia tidak mengalami evolusi dari bentuk kera kemudian menjadi manusia sebagaimana disebutkan oleh para penganut teori evolusi Darwin. Allah berfirman,

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuknya yang paling sempurna.” (At-Tiin: 4)