Beranda Lainnya Sekolah Dokter, Awal Kisah Nostradamus Hingga Jadi Peramal Dunia

Sekolah Dokter, Awal Kisah Nostradamus Hingga Jadi Peramal Dunia

Ramalan Nostradamus
Nostradamus

Nostradamus lahir di Prancis pada tahun 1503. Nama kelahirannya adalah Michel de Nostredame.

Di sekolah, Nostradamus awal mulanya mengambil jurusan dokter. Pada masa itu, astrologi adalah mata pelajaran wajib bagi mahasiswa kedokteran. Dalam kenyataannya, Nostradamus justru mempelajari subjek bidang ilmu ini lebih teliti daripada siapa pun.

Ketika Nostradamus menjadi dokter, ia membantu para korban wabah pes. Penyakit ini, juga disebut Black Death, membunuh jutaan orang di Eropa dan Asia. Pada saat itu, karena masih tergolong penyakit baru dokter hanya punya solusi yang tidak terlalu berguna. Salah satunya adalah dengan mengelurkan ‘darah kotor’ yang diduga ada di tubuh pasien.

Obat yang dikemukakan Nostradamus justrus sebenarnya membantu banyak korban wabah. Dia menyuruh mereka minum air bersih dan mendapat banyak udara segar. Dia juga memberi para pasien pil spesialnya.

Pil tersebut berisi serbuk gergaji dari pohon cemara, cengkeh, lidah buaya, dan kelopak mawar bubuk. (Kelopak mawar memang kaya akan vitamin C).

Keberhasilannya menyembuhkan sejumlah korban wabah cukup mengejutkan banyak orang. Tetapi ketika istri dan anak-anaknya meninggal karena wabah, orang-orang justru berbalik menentangnya. Segera dia diperintahkan untuk diadili. Kejahatannya justru terbilang di luar topic, dia pernah membuat komentar lucu tentang setan beberapa tahun sebelumnya.

Nostradamus tidak mau diadili. Jadi dia mengemasi barang-barangnya dan menghilang tanpa jejak. Sepuluh tahun kemudian, dia kembali. Reputasinya juga mentereng, tetapi bukan sebagai dokter. Kali ini, Nostradamus menjadi kesohor karena ramalannya.

Salah satu ramalannya menyangkut Raja Prancis, Henry II. Dia meramalkan kematian Henry dalam sebuah syair:

Singa muda akan mengalahkan yang tua

Di medan perang dalam duel tunggal

Dalam sangkar emas ia akan menusuk matanya

Dua luka satu, lalu mati, sungguh kematian yang kejam

Salah satu bunyi ramalan Nostradamus yang terbukti benar

Empat tahun kemudian, pada 1559, itu benar terjadi. Henry II meninggal dalam turnamen berkelahi kuda (di medan perang dalam duel tunggal). Lawannya adalah pria yang lebih muda (singa muda mengalahkan yang tua).

Tombak pria yang lebih muda itu memecah dan melukai Henry di dua tempat (dua luka). Sebagian tombak menghantam tenggorokan raja, dan sebagian lagi menembus helm emasnya (sangkar emas) dan menusuk matanya (ia akan menusuk matanya). Henry meninggal seketika malam itu.

Reputasi Nostradamus sebagai peramal langsung meroket

Banyak orang bertanya-tanya apakah dia adalah wujud penyihir yang berencana membunuh raja. Tetapi dia juga banyak di-backing orang-orang kuat di belakangnya. Setelah mengundang Nostradamus ke Paris, Ratu Catherine menjadikannya peramal pribadinya. Raja Charles IX memilihnya sebagai dokter. Royalti dari seluruh Eropa mendengarkan ramalannya.

Tidak ada yang tahu bagaimana Nostradamus membuat prediksi tersebut. Diketahui bahwa ia mempelajari tempat bintang-bintang dan planet-planet berada pada tanggal tertentu. Kemudian, mungkin, ia menemukan bagaimana kemungkinan peristiwa di masa lalu, seperti perang, gempa bumi, dan wabah akan terjadi di kemudian hari.

Prediksi Nostradamus dikumpulkan dalam sebuah buku berjudul Centuries. Buku itu berisi banyak ramalan-ramalan masa depan dunia. Pun demikian buku tersebut tidak mudah dibaca, karena Nostradamus menggunakan beberapa bahasa sekaligus dalam tulisannya. Juga sulit untuk mengetahui ide apa yang dia coba sampaikan karena kebanyakan ditulis dalam bentuk syair dan puisi (tidak secara langsung). Ratusan buku telah ditulis untuk menafsirkan tulisannya.

Banyak ramalannya ternyata benar. Dia meramalkan penemuan Louis Pasteur dan tanggal kebakaran hebat London (1666). Dia meramalkan banyak peristiwa Revolusi Perancis.

Menurut banyak penafsir, Nostradamus memperkirakan Hitler akan berkuasa dan terjadi Perang Dunia II. Selama perang, Nazi justru menggunakan interpretasi buku Centuries sebagai ajang propaganda. Mereka juga mengklaim tentang ramalan kemenangan Nazi. Pesawat Nazi menyebarkan salinan prediksi tersebut di atas tanah Belgia dan Prancis.

Inggris pun membalas dengan propaganda versinya sendiri. Interpretasinya tentang Cebturies meramalkan kemenangan bagi Inggris dan Sekutu lainnya. Mereka juga menyebarkan selebaran itu di Belgia dan Prancis.

Nostradamus meramalkan kematiannya sendiri, pada usia 63. Pada tahun 1566, ia menulis, “Ia akan ditemukan mati di dekat tempat tidur dan bangku.”

Beberapa bulan kemudian, keluarganya menemukan tubuhnya. Dia berbaring di bangku yang biasa digunakannya untuk bangun dari tempat tidur.

Prediksi Nostradamus masih terus dibaca hari ini. Buku Centuries, nyatanya, adalah satu dari sedikit buku yang tetap terus dicetak selama ratusan tahun.