Beranda Dunia Beri Contekan ke Anak, Orangtua Nekat Panjat Gedung Sekolah

Beri Contekan ke Anak, Orangtua Nekat Panjat Gedung Sekolah

Para orangtua nekat memanjat tingginya gedung sekolah
Para orangtua nekat memanjat tingginya gedung sekolah

Semua orangtua pasti mengharapkan yang terbaik bagi putra – putrinya, termasuk dalam hal pendidikannya di sekolah. Untuk mewujudkan semua itu, orangtua bahkan rela banting tulang siang malam hanya untuk kebaikan masa depan  anak – anaknya kelak. Namun, justru apa yang dilakukan oleh  orangtua di India ini benar – benar diluar batas dan tidak patut dicontoh.

Dalam sebuah rekaman video yang diambil dari kawasan distrik Hajipur, India, memperlihatkan puluhan orangtua sedang merangkak – rangkak memanjat tingginya dinding sekolah layaknya spiderman, mereka nekat melakukan itu karena ingin memberikan contekan (kunci jawaban) yang disampaikan melalui pintu jendela kepada anak – anaknya yang saat itu sedang menjalani tes ujian sekolah menengah pertama.

Tidak hanya orangtua saja, bahkan adik, kakak, keluarga, termasuk teman – temannya juga ikut membantu perbuatan tercela tersebut. Rekaman itu kemudian disiarkan oleh stasion TV lokal India sehingga langsung cepat menyebar ke dunia maya.

Kecurangan pada saat ujian sekolah sudah dianggap biasa di daerah ini, bahkan menurut laporan lokal banyak siswa yang masih bisa menyembunyikan buku – buku contekan ke dalam ruangan kelas meski berbagai upaya pengamanan ketat telah dilakukan.

Menanggapi laporan tersebut, pemerintah India hanya bisa pasrah menerima kenyataan.

“Apa yang bisa pemerintah lakukan untuk menghentikan kecurangan jika para orangtua dan kerabat tidak siap untuk saling bekerjasama?”. Kata menteri pendidikan Bihar, PK Shahi, kepada Times of India, seperti dikutip Gitanews dari laman Mirror (20/03/2015).

Pemerintah mengatakan telah mengeluarkan 400 siswa lebih dari sekolah karena kasus menyontek. Kecurangan dalam ujian sekolah juga dapat mengakibatkan siswa tersebut dilarang untuk mengikuti ujian – ujian berikutnya. Tapi dalam kasus yang lebih jarang, mereka juga bisa dipenjara atau diwajibkan untuk membayar sejumlah denda.