Beranda Pendidikan Siapa Sebenarnya yang Pantas Disebut Sebagai Jenius?

Siapa Sebenarnya yang Pantas Disebut Sebagai Jenius?

Anak jenius
Anak jenius

Dari waktu ke waktu kita biasa mendengar tentang beberapa anak di sekolah yang dianggap sebagai jenius. Atau mungkin di surat kabar, kita bisa membaca artikel atau berita tentang bagaimana seseorang melakukan sesuatu yang luar biasa sehingga masyarakat menyebutnya sebagai orang yang jenius. Dalam materi pelajaran sejarah, kita juga bisa menemukan kisah hidup banyak orang terkenal, yang kita kenal sebagai orang Jenius. Apa sih makna sebenarnya dari kata “jenius” dan apa yang harus dilakukan untuk mewujudkan hal itu?.

Kata jenius digunakan untuk merujuk kepada mereka yang memiliki kecerdasan tertinggi atau di atas rata-rata orang. Satu-satunya cara untuk mengenali seorang jenius adalah mencari tahu tentang apa yang dia lakukan dalam kehidupannya sehari-hari. Bisa jadi ada jenius yang belum pernah melakukan sesuatu yang luar biasa dan tidak sempat menjadi terkenal, meski IQ mereka mungkin sama dengan para genius yang telah lama dikenal secara umum.

Sejarah menyebutkan ada beberapa orang genius yang tidak begitu dikenal meninggal dalam kondisi kemiskinan yang memprihatinkan, contoh misalnya James Sidis si genius matematika asal Amerika. Genius tidaklah sama dengan berbakat (talenta). Agar bisa dianggap berbakat, cukup bagi seseorang untuk melakukan dengan sangat baik satu atau beberapa bidang pekerjaan tertentu. Maksudnya adalah, dia mampu dengan cepat dan mudah pada bidang ilmu khusus. Misalnya, seseorang bisa memiliki bakat bermain piano, skating atau menggambar dengan belajar secara rutin. Tapi jenius lebih dari sekedar talenta. Genius biasanya memberi dunia sesuatu yang mungkin tidak bisa kita terima tanpanya.

Bisa dikatakan bahwa jenius biasanya mengkhususkan diri dalam satu area, misalnya dalam bidang kimia, sastra, musik atau seni. Tetapi jika kemampuan intelektual umum seseorang seperti itu tidak memiliki tingkat yang luar biasa atau menciptakan sesuatu yang baru, maka bisa diikatakan dia hanya akan menjadi seseorang yang bertalenta.

Di zaman kita sekarang, para jenius seringkali diidentikan dengan mereka yang suka belajar secara acak atau serampangan, tapi seorang jenius sejati biasanya memiliki ketekunan, bermental pekerja keras dan berusaha mengatasi rintangan yang biasanya membuat orang lain menyerah.