Beranda Dunia Kisah Pelarian Napi Paling Heboh dalam Sejarah

Kisah Pelarian Napi Paling Heboh dalam Sejarah

Beberapa waktu lalu, masyarakat dihebohkan dengan berita kaburnya beberapa narapidana (napi) dari rutan Polres Jakbar. Sebagian diantaranya harus ditembak mati di tempat karena berusaha melawan petugas saat dilakukan penangkapan kembali.

Namun ada loh kisah napi kabur-kaburan yang lebih heboh hingga menggemparkan dunia dan menjadi catatan khusus sejarah kriminalitas dunia karena aksi-aksi unik dan gila yang dilakukan oleh para pelakunya. Berikut ini beberapa kisah napi kabur-kaburan paling spektakuler dan fenomenal sepanjang sejarah.

Kisah Napi Kabur dari Penjara

Joseph Bolitho Johns, sering bolak-balik kabur dari penjara hingga Gubernur turun tangan

Tahanan kabur dari penjara
Joseph Bolitho Jonhs (Photo by Wikipedia)

Juga dikenal sebagai “Moondyne Joe,” Joseph Bolitho Johns adalah seorang terpidana Cornish dan salah satu bushranger(residivis) Australia Barat yang paling terkenal. Dia pertama kali ditangkap pada tanggal 15 November 1848, karena mencuri roti, bacon (daging babi yang diasinkan), keju, dan barang-barang lain yang tidak terhitung jumlahnya. Akhirnya, dia dipidana dan dikirim ke koloni hukuman Inggris di Australia Barat. Meski diberi pengampunan bersyarat, dia tertangkap lagi karena mencuri kuda. Dia lolos dari tahanan dan tertangkap lagi.

Johns menerima remisi hukuman berkat perilakunya yang baik dan dibebaskan pada bulan Februari 1864. Setahun kemudian, dia ditangkap lagi karena membunuh seekor sapi jantan dan lagi-lagi ia tidak mau mengakui kesalahannya, namun akhirnya tetap dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara. Dia berhasil lolos lagi dengan sejumlah tahanan lain, dan tidak kapok-kapoknya dengan mereka ia kemudian melakukan kejahatan perampokan lagi.

Upaya pengejaranpun dilakukan untuk menangkap Johns dan para komplotannya. Beberapa waktu kemudian, satu persatu dari mereka akhirnya berhasil ditangkap  kembali dan Johns dijatuhi hukuman lima tahun di sebuah penjara kelas khusus.

Dia dikirim ke Penjara Fremantle, di mana lehernya dirantai dan dimasukkan ke dalam sel “escape-proof” khusus. Pada tanggal 7 Maret 1867, dia berhasil lolos lagi melalui lubang yang dia buat di dinding penjara.

Pada tahun 1869, dia berhasil ditangkap lagi karena kasus pencurian anggur, dan dijatuhi hukuman empat tahun tambahan dengan kaki digembok rantai. Namun, setelah mengetahui tentang janji yang dibuat oleh Gubernur bahwa ia akan dibebaskan jika berhasil kabur lagi, hukuman lebih lanjut dianggap tidak adil dan dia dibebaskan tanpa syarat pada tahun 1871.

Yoshie Shiratori, napi spesialis kabur-kaburan yang bikin geleng-geleng para polisi

Tahanan kabur dari penjara
Patung monumen Yoshi Shiratori (Photo by Wikipedia)

Pada tahun 1933, seorang pria Jepang bernama Yoshie Shiratori ditangkap karena dicurigai melakukan pembunuhan dan perampokan. Pada tahun 1936, dia melarikan diri dari penjara Aomori menggunakan kawat panjang untuk mengambil kunci borgolnya namun segera ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Pada tahun 1942, dia melarikan diri lagi dari penjara Akita dengan melewati ventilasi udara langit-langit dan ditangkap dua tahun kemudian. Pada tahun 1944, ia menggunakan mangkuk sup miso sebagai alat untuk melepaskan borgolnya dan akhirnya pun berhasil lolos.

Kebebasan Sihratori tidak berlangsung lama. Setelah Perang Dunia II, ia melukai seorang pria yang kemudian meninggal dunia. Dia ditangkap lagi pada tahun 1946, dan Pengadilan Distrik Sapporo menjatuhkan hukuman mati kepadanya.

Sambil menunggu eksekusi, dia menggergaji melalui papan lantai selnya dengan lembaran logam yang tajam dan menggali jalan keluar dengan mangkuk. Pada tahun 1948, di usianya yang sudah 41 tahun dan sudah kapok dengan perilakunya, dia mengaku kepada seorang perwira polisi yang memberinya rokok bahwa dia adalah seorang terpidana yang melarikan diri. Dia berjanji tidak akan mencoba lagi untuk melarikan diri dari tahanan. Namun akhirnya dibebaskan pada tahun 1961.

Choi Gab-bok, ahli yoga yang menyalahgunakan kemampuannya untuk kabur dari penjara

Tahanan kabur dari penjara
Choi Gab-bok saat ditangkap petugas (Photo by Asiantown)

Pada 12 September 2012, Choi Gap-bok ditangkap karena dicurigai bersalah telah melakukan perampokan dan akhirnya dijebloskan ke dalam penjara di kota Daegu, Korea Selatan. Berkat pengalaman selama 23 tahun menjalani latihan yoga, dia memanfaatkan kemampuannya tersebut untuk melarikan diri diri penjara dengan cara menggunakan salep yang dioleskan ke bagian atas tubuhnya lalu merosot keluar dari lubang makanan sel tahanan yang berukuran 45 cm x 15 cm.

Peristiwa itu terjadi di pagi hari pada tanggal 17 September 2012. Hanya butuh waktu 34 detik untuk melenturkan tubuhnya dan keluar dari lubang makanan sel tahanan tersebut. Untuk mengelabuhi petugas, ia meletakkan bantal di bawah selimut sehingga para penjaga akan mengiranya masih tidur. Dia akhirnya tertangkap lagi pada tanggal 22 September, dan ditempatkan di sel khusus dengan lubang makanan yang lebih kecil.