Apapun yang dikonsumsi secara berlebihan pasti dapat berdampak buruk pada akhirnya, bahkan meski hal itu awalnya menyehatkan. Termsauk yang dilakukan oleh pria satu ini, akibat mengonsumsi sildenafil dalam jumlah berlebihan (bahan aktif dalam Viagra), ia mengalami gangguan pada sel-sel di matanya.
Ini terjadi pada seorang pria di Massachusetts yang mengalami kehilangan penglihatan setelah mengonsumsi satu botol Viagra, menurut sebuah laporan baru-baru ini.
Pria itu, yang berusia pertengahan 50-an, minum sebotol sildenafil cair 30 mililiter sekaligus. Botol itu mengandung 750 miligram obat disfungsi ereksi, sekitar 10 kali dari dosis yang disarankan, menurut laporan yang diterbitkan pada tanggal 10 Januari dalam jurnal JAMA Ophthalmology.
Sehabis menelan viagra, penglihatanya langsung bermasalah dan tidak sembuh sejak itu. Setelah dua bulan, pria itu pergi ke dokter dan menggambarkan cacat mata yang dialaminya. Ia selalu melihat seperti ada bentuk cincin atau “donat” yang menutupi penglihatannya.
Tes menunjukkan bahwa pria itu bermasalah dengan sel retina, yang merupakan sel peka cahaya di bagian belakang mata yang mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang dikirim ke otak.
Sayangnya, tidak ada pengobatan untuk kondisi ini, sehinga belum ada tindakan lebih lanjut. Jadi tidak jelas apakah penglihatanya bisa membaik, kata penulis laporan kasus Dr. Hilary Brader, dokter spesialis mata di wilayah Philadelphia. berafiliasi dengan Ophthalmic Partners dan Matossian Eye Associates.
Ini bukan kasus pertama masalah retina terkait dengan overdosis sildenafil. Pada 2012, dokter di Inggris melaporkan kasus seorang pria yang mengalami penglihatan kabur, juga karena kelainan retina, setelah mengonsumsi 1.500 mg sildenafil. Sementara pada Oktober lalu, dokter di New York menggambarkan kasus seorang pria yang mengalami ganguan mata warna merah dalam penglihatnya setelah minum sebotol sildenafil.
Bagaimana sildenafil menyebabkan masalah mata?
Diketahui bahwa obat ini berfungsi untuk mengobati disfungsi ereksi dengan menghambat enzim yang disebut phosphodiesterase 5 (PDE5), yang berperan dalam mengatur aliran darah ke penis. Tetapi sildenafil juga menghambat enzim terkait yang disebut fosfodiesterase tipe 6 (PDE6), yang ditemukan dalam sel retina. Diperkirakan bahwa dalam dosis tinggi, penghambatan ini akn mengarah pada penumpukan molekul yang beracun bagi sel retina.
Dalam kasus yang jarang terjadi, orang yang menggunakan sildenafil juga melaporkan efek samping mata yang berbeda, yang disebut “non-arteritic anterior ischemic optic neuropathy (NAION),” yang menyebabkan hilangnya penglihatan mendadak karena kehilangan aliran darah ke saraf optik, menurut Brigham and Women’s Hospital di Boston. Namun, tidak jelas apakah obat tersebut benar-benar menyebabkan kondisi ini atau jika orang yang menggunakan sildenafil lebih cenderung memiliki faktor risiko lain yang mengarah ke kondisi tersebut. Dalam kasus saat ini, tes menunjukkan pria itu tidak memiliki NAION.
Brader mengatakan dia memutuskan untuk menerbitkan kasus tersebut untuk membuat dokter mata sadar akan hubungan antara sildenafil dan toksisitas retina.
“Karena ini adalah obat yang biasa digunakan, saya pikir penting bagi komunitas mata untuk mengetahui temuan kami,” kata Brader kepada Live Science. “Saya yakin orang lain telah melihat kasus serupa, bahkan jika mekanisme toksisitasnya tidak sejelas dalam kasus kami.”
