Beranda Kesehatan Telur Memang Sehat, Tapi Ada 7 Jenisnya yang Tidak Boleh Dimakan

Telur Memang Sehat, Tapi Ada 7 Jenisnya yang Tidak Boleh Dimakan

Jenis telur tidak sehat
Jenis telur tidak sehat

Kita semua tahu bahwa telur kaya akan nutrisi dan baik untuk kesehatan tubuh manusia. Bahkan telah banyak penelitian-penelitian ilmiah yang telah membuktikan manfaat nyata dari telur.

Namun dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa jenis telur yang kita temui yang oleh para ahli diperingatkan agar tidak makan,. Selain itu, telur-telur ini juga dapat menyebabkan sakit perut dan diare pada kasus-kasus ringan, serta dapat menyebabkan koma karena keracunan. Serius, semua orang harus memperhatikan.

Apa saja jenis telur yang berbahaya bagi kesehatan dan tidak boleh dimakan ini, berikut kita simak ulasannya:

1. kulit telur retak

Dalam proses pengangkutan, pengawetan dan pengemasan telur, beberapa telur bisa saja terkena benturan dan mengalami keretakan. Dalam kondisi ini, telur-telur ini akan mudah terpapar bakteri invasif. Jika dibiarkan dalam waktu lama, keadaannya tidak lagi layak untuk dikonsumsi, yang terbaik adalah membuangnya demi kesehatan.

2. Telur menempel pada cangkang

Karena waktu penyimpanan telur yang lama, membran kuning telur menjadi keras dan lemah, sehingga kuning telur jadi menempel pada kulit telur. Jika terlalu kencang, atau kulitnya hitam pekat, dan berbau, maka ini jelas tidak boleh dimakan dan buruk bagi kesehatan tubuh.

3. Telur busuk

Ketika bakteri memasuki telur dan berkembang biak dan berkombinasi dengan sejumlah besar bakteri lainnya, maka hal ini akan membuat telur menjadi busuk dan berbau tidak sedap.

Pada saat ini, kulit telur akan menjadi berwarna abu-abu, dan bahkan kulit telurnya menonjol karena pengaruh hidrogen sulfida di dalamnya. campuran dalam telur berwarna abu-abu gelap atau kuning dan memiliki bau busuk. Telur ini dianggap tidak bisa makan lagi, lantaran dapat menyebabkan keracunan makanan akibat bakteri.

4. Telur yang kuningnya encer atau hampir hilang

Ada banyak alasan mengapa sebuah telur dapat melarutkan kuning telur menjadi bening.

(1) Selama pengangkutan, telur mengalami kocokan terlalu kuat menyebabkan membran kuning telur pecah, sehingga kuning telur jadi larut meskipun nilai gizi telur-telur ini pada dasarnya tidak berubah.

(2) Selama penyimpanan telur, setelah protein diencerkan, air perlahan-lahan merembes ke dalam kuning telur dan kuning telur yang mengembang menghancurkan membran kuning telur.

(3) Setelah telur difermentasi sebentar, kuning telur juga akan mengendur dan encer.

(4) Jika telur terus disimpan terlalu lama, bakteri atau jamur akan memasuki telur melalui ventilasi kulit telur, menghancurkan struktur protein dan menyebabkan kuning telur menjadi encer.

Perlu diingat bahwa jika kuning telur encer karena pengangkutan, kita sebenarnya masih dapat memakannya segera ketika bakteri belum menginvasi. Namun ketika telur telah dimasuki oleh bakteri atau jamur, sebaiknya kita tidak memakannya karena adanya kemungkinan risiko sakit perut dan diare.

Kita bisa melihat kualitas telur tersebut dengan cara: setelah mendeteksi bahwa kuning telur cair dan encer dengan putihnya. Pertama cium baunya, jika tidak ada bau atau normal seperti bau telur biasa, orang dewasa masih dapat mengonsumsinya asalkan tetap dimasak dengan cara yang benar.

5. Telur dengan embrio mati

Telur hatchback adalah embrio yang belum matang sebagai ayam / bebek dalam 14 hingga 21 hari setelah inkubasi, karena suhu dan kelembaban atau mingkin infeksi bakteri dan parasit, menyebabkan berhentinya perkembangan embrio hingga mati di dalam kulit telur.

Menurut analisis lembaga kesehatan, telur jenis ini sering mengandung E. coli, bakteri tifoid, staphylococcus, proteus, salmonella, parasit, kuning telur parasit, zat beracun dan berbahaya seperti hidrogen sulfida dan amina. Sangat mudah untuk menyebabkan disentri, demam tifoid, hepatitis dan penyakit lainnya, terutama fungsi pencernaan anak-anak yang lemah.

Makan telur jenis ini dapat dengan mudah menyebabkan keracunan, alergi dan bahkan mengancam jiwa pemakannya.

6. Telur sudah berjamur

Jika telur terkena hujan atau lembab, lapisan pelindung pada permukaan kulit telur akan hilang dan bakteri dapat menyerang telur dan menyebabkan munculnya jamur. Telur dengan bintik-bintik hitam pada kulitnya juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi, terutama anak-anak dan orang tua serta mereka yang memiliki fungsi pencernaan lemah.

7. telur malformasi

Dengan meningkatnya polutan di lingkungan alami, elemen jejak pada hewan dan tanaman akan terus menumpuk. Seringnya konsumsi hewan dan tumbuhan yang terkontaminasi akan memengaruhi kesehatan manusia secara keseluruhan.

Jika permukaan telur halus dan ada benjolan kecil yang menonjol, coba buka kulit telur dan Anda dapat melihat aglomerasi tumor protein di dalamnya. Hal ini disebabkan oleh zat beracun yang menyebabkan telur berubah bentuk.

Jika warna cangkangnya tidak rata, cangkangnya relatif kasar dan bentuk telurnya terlalu panjang atau terlalu bulat, bisa jadi itu telur dari ayam yang tidak sehat. Telur jenis ini juga tidak cocok untuk dijual dan dikonsumsi.