Beranda Dunia Temuan Pipa Kuno Berusia 150000 di China Bingungkan Ilmuan

Temuan Pipa Kuno Berusia 150000 di China Bingungkan Ilmuan

Baru – baru ini ilmuan dikejutkan dengan penemuan beberapa pipa besi kuno di sekitar Gunung Baigong, Provinsi Qinghai bagian barat, China, yang hampir seluruh wilayahnya tidak berpenghuni. Selain pipa besi mistrius, para peneliti juga mengklaim telah menemukan struktur aneh yang lebih mirip dengan bentuk piramida tak jauh dari lokasi ditemukannya pipa besi tersebut di dekat tepi danau asin Toson.

Menurut para peneliti, bangunan yang mirip piramida tersebut awalnya memiliki tiga pintu masuk seperti lubang goa dibagian sisinya, namun saat ini dua diantaranya sudah hancur dan  tidak dapat diakses lagi karena tertutupi oleh reruntuhan. Sedangkan, pintu satunya yang masih tersisa digunakan oleh para peneliti sebagai pintu masuk menuju ke dalam gua.

Disana mereka menemukan sisa – sisa potongan pipa logam di dinding dan lantai – lantai gua yang terdiri dari berbagai ukuran, mulai yang terbesar berdiameter 1,5 kaki hingga yang terkecil hanya seukuran tusuk gigi.

Beberapa arkeolog yang pernah mengunjungi Gunung Baigong sbelumnya, berspekulasi bahwa pipa tersebut kemungkinan merupakan pipa untuk menyuplai air menuju ke piramida. Teori ini tampaknya didukung juga dengan ditemukannya beberapa pipa – pipa besi di dekat tepi danau Toson.

Pipa – pipa di danau itu juga memiliki diameter dan panjang yang berbeda – beda seperti di dalam gua , beberapa ada yang mencapai di atas permukaan air dan lainnya terkubur didalam tanah.

Pipa kuno misterius

Penasaran dengan penemuan artefak – artefak purbakala ini, Beijing Institute of Geology menganalisa pipa Baigong tersebut menggunaka teknik yang disebut thermoluminescence. Metode ini memungkinkan untuk menentukan kapan pipa tersebut terakhir kali mengalami suhu yang sangat tinggi.

Hasil analisa menunjukkan bahwa pipa tersebut ternyata telah dibuat sejak 150.000 tahun yang lalu. Tentu saja temuan ini sangat membingugkan para peneliti, karna pada zaman itu manusia sama sekali belum mengenal logam.

Mistri lainnya yang lebih mencengangkan, analisis yang dilakukan langsung oleh para ilmuan dengan menggunakan teknologi paling canggih itu belum dapat menentukan bahan apa yang digunakan untuk membuat pipa mistrius tersebut. Meskipun diketahui pipa tersebut terdiri dari oksidasi besi, silikon dioksida dan kalsium oksida, namun 8% juga berisi bahan aneh yang belum diketahui.

Tidak mudah untuk menjelaskan penemuan yang membingunkan ini. Keberadaan manusia di wilayah itu terakhir kali ditelusuri adalah 30.000 tahun yang lalu, itupun sebagian besar dihuni oleh suku – suku nomaden. Jadi sangat tidak mungkin apabila masyarakat primitive seperti mereka bisa menciptakan struktur canggih semacam ini.

Sejumlah teori telah dibuat dalam upaya untuk mencari penjelasan siapa yang bisa membangun pipa – pipa secanggih ini dan apa tujuan sebenarnya pipa itu dibuat. Salah satunya menyebutkan bahwa perabadan manusia maju yang sudah terlupakan dikala itu telah membangun fasilitas yang digunakan sebagai alat pendinginan, dan yang tersisa saat ini hanyalah bekas pipa – pipa aneh yang menuju ke danau.

Gunung Baigong, Cina
Gunung Baigong, Cina

Namun fakta yang lebih membingungkan lagi ternyata air di danau tersebut adalah asin. Meskipun ada sumber air tawar di sekitarnya, tidak ada satupun pipa yang mengarah ke sumber air tawar tersebut. Timbullah sebuah pertanyaan lagi, mengapa mereka memerlukan air asin bukannya air tawar?

Satu jawaban yang cukup potensial adalah elektrolisis. Ketika arus listrik mengalir melalui air asin, maka hal itu akan mengurai air menjadi zat hidrogen dan oksigen. Produk semacam itu pastilah dimiliki oleh setiap pesawat terbang yang beroperasi di zaman modern  seperti saat ini.

Penjelasan – penjelasan diatas hanyalah merupakan teori atau dugaan – dugaan semata, entah siapa yang membangung pipa mistrius tersebut sampai detik ini masih menjadi mistri.

Source: ancient-code