Beranda Dunia Tolak Operasi Gratis dari Dokter, Alasan Wanita Ini Mengejutkan

Tolak Operasi Gratis dari Dokter, Alasan Wanita Ini Mengejutkan

Wanita dengan kondisi kelainan wajah langka

Saat sedang mengalami depresi, kita akan berpikir seolah-olah semua masalah dunia ada pada diri kita. Namun jika mau menengok saudara-saudara kita yang lain, tenyata masih banyak orang di luar sana yang hidupnya jauh lebih menderita dan seolah-olah masalah yang kita hadapi tersebut tidak ada apa-apanya lagi (bagi orang yang mau berpikir).

Pada episode artikel kali ini, kami akan berbagi cerita kehidupan nyata dari seorang nenek yang menderita kondisi kelainan langka, yang membuat kulit wajahnya tampak seperti meleleh tidak beraturan. Meskipun kenyataannya ada beberapa dokter telah menawarkan untuk melakukan operasi gratis padanya, dia tetap saja menolak, lantaran merasa takut nyawanya akan berakhir di meja operasi.

Nenek Itu Berasal dari Thailand
Dia berasal dari wilayah timur laut Bangkok, Thailand, dan bekerja sebagai penjual bunga di jalan-jalan kota yang ramai. Karena kondisinya itu, dia menjadi buta dan membutuhkan bantuan putrinya untuk mencapai tempatnya berjualan.

Menderita Kondisi Penyakit Sangat Langka
Kondisinya dikenal sebagai ‘Neurofibromatosis’, merupakan kondisi genetik yang seringkali dimulai pada masa kanak-kanak dan menyebabkan tumor jinak tumbuh di jaringan syaraf. Dia sendiri mengaku bahwa dia telah menderita kondisi langka ini sejak kecil.

Warga yang Iba Menghubungi Asosiasi Kesejahteraan Kesehatan
Melihat kondisinya tersebut, orang-orang yang iba mengupayakan bantuan dengan mendekati asosiasi kesejahteraan perawatan kesehatan terdekat untuk membantu operasi nenek tersebut. Ketika beberapa dokter mencoba menawarinya operasi, dia langsung menolak menjalani operasi apapun dan mengklaim bahwa dia sudah bahagia menjadi seperti dirinya kini.

Alasan Tidak Mau Dioperasi
Ketika dokter mencoba membukuk dan meyakinkannya, dia mengungkapkan mengapa dia takut menjalani operasi. Dia percaya bahwa jika dioperasi, maka dia mungkin tidak akan pernah bangun lagi. Dia takut tidak bisa bertahan hidup dan karenanya ingin berada dalam kondisi yang sama sepanjang sisa hidupnya. Kondisi langkanya tersebut banyak mendapat perhatian dari media dan masyarakat setempat. Banyak yang takut, sementara beberapa orang menghargai pilihannya dalam menerima kondisi hidupnya.

Orang-orang di sekitar mencintainya karena keberanian dalam bekerja keras dan menghasilkan uang daripada mengemis atau meminta-minta. Seorang warga lokal mengungkapkan: ‘Saya yakin dia memiliki kehidupan yang sulit namun dia masih mampu bekerja keras. Dia tidak mengemis. Dia menjual bunga dan barang kecil lainnya. Saya benar-benar ingin melihatnya mendapat bantuan. ‘