Beranda Kesehatan Waluh Bisa Mencegah Kanker dan Diabetes, Ini Fakta Ilmiahnya

Waluh Bisa Mencegah Kanker dan Diabetes, Ini Fakta Ilmiahnya

Labu kuning atau waluh
Labu kuning atau waluh

Waluh atau labu kuning dikenal sebagai makanan padat nutrisi, yang dikemas dalam mineral dan vitamin, tetapi miliki tingkat kalori yang rendah. Bahkan daun dan bijinya juga sarat dengan nutrisi yang kuat.


Manfaat Waluh dalam Pengobatan Diabetes?

Tes ilmiah, menunjukkan bahwa waluh dapat membantu mengurangi kadar glukosa darah, meningkatkan toleransi glukosa dan meningkatkan jumlah insulin yang diproduksi tubuh. Senyawa tanaman dalam pulp dan biji waluh baik untuk membantu penyerapan glukosa ke dalam usus, jaringan, dan menyeimbangkan kadar glukosa hati.

Waluh dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2, tetapi efek ini tidak ditunjukkan secara konsisten. Berikut beberapa kandungan gizi dam nutrisi waluh yang diyakini dapat melawan diabetes:

Antioksidan

Ketika tubuh memiliki sekresi insulin rendah, dampaknya juga akan memengaruhi metabolisme lipid, karbohidrat, dan protein. Penelitian telah menunjukkan bahwa ada tekanan oksidatif yang disebabkan oleh gangguan metabolisme.

Karena itu, pemberian antioksidan dianggap sebagai metode efektif terapi dalam pengobatan diabetes. Karena labu kuning adalah sumber antioksidan yang bagus, maka itu juga baik untuk penderita diabetes.

Konten Karbohidrat

Porsi karbohidrat untuk penderita diabetes adalah 15 gram, menurut Livestrong. Setiap cangkir waluh matang, dihaluskan dan segar mengandung sekitar 12 gram karbohidrat, termasuk 2,7 gram serat. Satu cangkir waluh kalengan murni mengandung 19,8 gram karbohidrat dan 7,1 gram serat.

Bagian dari serat ini terdiri dari serat larut, yang dapat membantu memperlambat pengosongan lambung dan melepaskan gula ke dalam aliran darah dan membantu menghindari lonjakan kadar gula darah.

Indeks Glikemik dan Beban Glikemik

Indeks glikemik dapat membantu memperkirakan berapa banyak makanan yang mungkin meningkatkan kadar gula darah seseorang. Makanan yang memiliki skor tinggi di atas 70 mengandung lebih banyak potensi menyebabkan lonjakan kadar gula darah, dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor rendah di bawah 55.

Labu kuning memiliki skor Indeks Glikemik (GI) 75. Hal ini bukan ukuran baik dari efek waluh pada gula darah. Tetapi, manfaatnya lebih didasarkan pada bagian yang mengandung 50 gram karbohidrat.

Sementara beban glikemik, memperhitungkan kandungan karbohidrat dari satu porsi makanan, dan indeks glikemiknya, dengan skor di bawah 10 dianggap rendah. Dengan menggunakan alat ini, labu tidak akan menyebabkan lonjakan gula darah, karena memiliki muatan glikemik rendah yaitu 3.

Kaya Vitamin C

Vitamin C digunakan untuk mengendalikan diabetes mellitus. Ini dilakukan dengan mensimulasikan insulin pada pasien diabetes.

Vitamin C adalah sumber yang baik untuk mensimulasikan insulin dalam tubuh. Ketika diberikan secara oral, efeknya dapat membantu mengendalikan diabetes. Karena kandungan vitamin C-nya tinggi, bisa dikatakan labu kuning sangat baik untuk penderita diabetes.


Waluh untuk Pencegahan Kanker

Waluh sangat kaya akan antioksidan beta-karoten, yang memainkan peran besar dalam pencegahan kanker, menurut National Cancer Institute.

Sumber makanan beta-karoten dapat membantu lebih banyak dibandingkan dengan suplemen, menurut National Institutes of Health (NIH). Jadi, sangat bagus mengonsumsi waluh sebagai diet makanan sehat sehari-hari.

Beta-karoten

Beta-karoten, pigmen yang menciptakan warna merah-oranye terang pada waluh, adalah imunostimulan yang kuat, merupakan zat yang mengaktifkan sistem kekebalan tubuh.

Penelitian menunjukkan bahwa beta-karoten dapat memberi tubuh dorongan melawan kanker dengan mencegah kerusakan DNA, memperlambat pertumbuhan kanker, atau bahkan meningkatkan enzim yang membersihkan zat penyebab kanker dari tubuh. Selain itu, karotenoid juga menyumbang lebih dari 80% antioksidan dalam satu porsi labu kuning.

Karotenoid

Di antara banyak karotenoid sehat yang ada dalam labu, alfa-karoten memiliki aktivitas antikarsinogenik langsung. Studi menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah inhibitor kanker yang lebih kuat jika dikombinasikan dengan beta-karoten.

Lutein dan likopen, antioksidan karotenoid yang ditemukan dalam buah jeruk dan buah berwarna kuning, juga diketahui dapat melindungi sistem tubuh lainnya.

Serat

Labu kuning adalah sumber serat yang baik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi serat makanan paling banyak memiliki risiko 11% lebih rendah didiagnosis kanker payudara. Lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi paling sedikit.