Beranda Kesehatan Wanita Lebih Rentan Terkena Osteoporosis, Ini Alasannya

Wanita Lebih Rentan Terkena Osteoporosis, Ini Alasannya

Wanita rentan osteoporosis
Wanita hamil juga bisa mengalami osteoporosis

Wanita jauh lebih rentan terkena osteoporosis dibanding pria. Menurut International Osteoporosis Foundation, diperkirakan osteoporosis telah memengaruhi sekitar 200 juta wanita di seluruh dunia.

Ini terjadi karena mereka mulai kehilangan massa tulang dengan cepat saat menua, disebabkan kepadatan tulangnya yang lebih rendah. Rata-rata wanita berusia antara 20 dan 80 tahun kehilangan sepertiga dari kepadatan tulang pinggulnya dibandingkan pria.

Statistik osteoporosis menunjukkan bahwa, 68 persen dari 44 juta wanita berisiko terkena osteoporosis. Wanita berusia di atas 50 tahun juga mengalami patah tulang terkait osteoporosis dalam hidup mereka, setidaknya sekali.

Ada beberapa alasan mengapa wanita rentan terkena osteoporosis, salah satunya wanita memiliki tulang yang lebih kecil dan lebih tipis dibanding pria.

Estrogen, hormon yang melindungi tulang, menurun saat wanita mencapai masa menopause, yang dapat menyebabkan pengeroposan tulang.

Lantas, mengapa wanita lebih rentan terkena osteoporosis? Berikut ini beberapa alasannya.

1. Masa Pembentukan Tulang
Wanita pada usia 18 tahun mencapai puncak massa tulang mereka, sementara pria memilikinya pada usia 20 tahun. Setelah itu, baik pria maupun wanita akan terus membangun massa tulang dalam jumlah kecil, namun dalam hal ini pria memiliki penambaham sedikit lebih banyak daripada wanita. Pada usia 30, tulang sepenuhnya berkembang namun tidak ada peningkatan massa tulang setelah itu.

2. Osteoporosis dan Estrogen
Ada begitu banyak hormon yang bertanggung jawab mengontrol perubahan suasana hati, migrain, dan lain-lain, pada wanita. Estrogen adalah hormon yang membantu mengatur siklus reproduksi wanita dan membantu menjaga tulang tetap kuat. Terjadi penurunan tingkat estrogen yang signifikan ketika seorang wanita mencapai masa menopause dan ini menyebabkan pengeroposan tulang atau osteoporosis.

 Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa wanita, yang berisiko tinggi terkena osteoporosis terkait kadar estrogen jika mengalami periode tidak teratur, telah kehilangan ovariumnya atau mengalami menopause.

3. Gangguan Makan
Gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia dapat melemahkan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis pada wanita. Jika seorang wanita menderita anoreksia, dia akan menjadi sangat kurus dan bulimia yang terkait makan berlebih disertai dengan pembersihan, kadang melalui muntah.

4. Pra-menopause
Osteoporosis dapat memengaruhi anak muda juga, termasuk wanita pra-menopause berusia 20, 30 dan 40 tahun. Istilah pra-menopause mengacu pada wanita yang masih mengalami menstruasi secara teratur dan belum mencapai masa menopause. Beberapa wanita muda yang memiliki kepadatan tulang rendah memiliki kemungkinan peningkatan terkena osteoporosis.

5. Osteoporosis pada Wanita Dewasa Muda
Wanita muda yang memiliki kepadatan tulang rendah yang disebabkan oleh massa tulang puncak rendah lebih mungkin terkena osteoporosis di kemudian hari. Terkadang, wanita pra-menopause mengalami osteoporosis karena faktor kondisi medis atau obat yang menyebabkan keropos tulang.

6. Osteoporosis dan Kehamilan
Beberapa wanita hamil bisa mengalami jenis osteoporosis tertentu selama kehamilan. Ini adalah kasus yang jarang terjadi dan biasanya akan hilang setelah wanita tersebut melahirkan.

Ibu menyusui harus meningkatkan asupan makanan kalsium dan vitamin D untuk membangun tulang yang kuat. Jika Anda tidak mendapatkan cukup nutrisi, kebutuhan kalsium bayi juga akan terpenuhi dengan mengambil kalsium dari tulang Anda, sehingga menyebabkan porositas tulang dan osteoporosis.