Beranda Kesehatan Bersepeda VS Gym, Mana yang Lebih Efektif Turunkan Berat Badan?

Bersepeda VS Gym, Mana yang Lebih Efektif Turunkan Berat Badan?

Olahraga bersepeda

Olahraga bersepeda

Orang yang bertubuh gemuk dan ingin menurunkan berat badannya, bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Yang jelas, selain diet, olahraga juga perlu untuk mempercepat pembakaran lemak berlebih dan meningkatkan kesehatan tubuh. Biasanya orang akan pergi ke gym karena fasilitas dan alat olahraganya yang lengkap, sehingga dapat lebih leluasa melakukan jenis olahraga apapun. Namun melakukan gym setiap saat adalah sesuatu yang tidak mungkin dilakukan setiap orang. Kurangnya waktu luang dan tuntutan pekerjaan adalah salah satu kendala yang umum kita alami.

Sebagai alternatifnya kita bisa berolahraga dengan bersepeda? Ya, bersepeda adalah salah satu cara terbaik untuk menurunkan berat badan dengan tetap sehat. Sebuah studi terbaru menemukan bahwa mengendarai sepeda menuju tempat kerja sama efektifnya untuk menurunkan berat badan saat berolahraga di gym lima hari dalam seminggu.

“Ini adalah kabar baik bagi banyak orang gemuk yang mungkin tidak memiliki waktu atau keinginan untuk bergabung dengan pusat kebugaran, karena mereka juga harus menjemput anak-anak mereka dan memasak makan malam setelah bekerja,” kata Bente Stallknecht, Profesor di Universitas Kopenhagen di Denmark

“Hasil temuan kami menunjukkan bahwa adalah kita bisa menggabungkan transportasi selama ke dan dari tempat kerja dengan latihan fisik yang efektif,” kata Stallknecht.

Dalam melakukan penelitian tersebut, peneliti menganalisa data dari 130 orang yang memiliki berat badan berlebih dengan indeks massa tubuh (BMI) 25-35 kilogram per meter persegi (kg / m2). Kriteria untuk berpartisipasi dalam penelitian ini adalah mereka tidak terlalu aktif atau berotot berdasarkan serangkaian parameter seperti persentase lemak tubuh, penyerapan oksigen maksimum dan tingkat aktivitas fisik.

Para peserta dibagi menjadi empat kelompok yang satu harus mengendarai sepeda ke dan dari tempat kerja. Dua kelompok lainnya harus melakukan latihan fisik lima kali seminggu, sebagian pada intensitas tinggi, sedangkan yang lainnya dengan intensitas sedang. Kelompok terakhir tidak diberi tugas khusus dan hanya berfungsi sebagai kelompok kontrol.

Kelompok yang bersepeda dan aktif secara fisik selama waktu senggangnya membakar kalori dengan jumlah yang sama dalam seminggu selama kegiatan ini; Hanya intensitas dan bentuk latihan fisik yang bervariasi. Setelah enam bulan semua kelompok, kecuali kelompok kontrol, massa lemaknya tercatat mengalami penurunan cukup signifikan.

Massa lemak tercatat berkurang 4,5 kg (dibandingkan dengan kelompok kontrol) dalam kelompok yang melakukan latihan waktu luang dengan intensitas tinggi, sebesar 2,6 kg pada kelompok yang melakukan latihan waktu luang dengan intensitas sedang dan 4,2 kg pada kelompok yang mengendarai sepeda selama berangkat bekerja.

“Semua bentuk latihan fisik memang lebih baik daripada kelompok kontrol, tapi latihan intensitas tinggi secara statistik lebih baik daripada latihan intensitas sedang,” kata Jonas Salling Quist, Asisten Riset di Universitas Kopenhagen.

“Dan mengendarai sepeda ke dan dari tempat kerja setidaknya sama efektifnya dengan cara mengurangi massa lemak saat berolahraga selama waktu senggang,” kata Quist.

Penelitian ini telah diterbitkan dalam International Journal of Obesity..