Beranda Kesehatan Dua Bulan Hanya Makan Kentang, Apa yang Terjadi pada Tubuh?

Dua Bulan Hanya Makan Kentang, Apa yang Terjadi pada Tubuh?

Hanya makan kentang
Tantangan makan kentang

Chris Voigt, merupakan seorang direktur eksekutif dari Washington State Potato Commission, mencoba tantangan dengan tidak makan apa pun selain kentang selama 60 hari. Kentang yang dimaksud di sini didefinisikan sebagai kentang biasa tanpa olahan, hanya kentang murni yang dipanen langsung dari alam.

Tantangannya memiliki aturan sebagai berikut:

  • Chris akan makan 20 kentang setiap hari selama dua bulan penuh.
  • Jumlah kentang didefinisikan sedemikian rupa agar dia dapat memenuhi kebutuhan kalori.
  • Chris tidak diizinkan menambah makanan selain kentang, seperti krim asam, cabai, brokoli, keju, dan saus.
  • Kentang hanya diperbolehkan dikonsumsi dengan cara digoreng, direbus, dihaluskan, dikukus, dikupas atau dibakar.

Voigt berasal dari Moses Lake di Washington dan beratnya sekitar 88,5 kg ketika ia memulai tantangan tersebut. Dia perlu makan 20 kentang, yang beratnya 7,5 pon atau enam ons setiap hari untuk bisa mempertahankan berat badannya.

Chris Voigt tidak makan 20 kentang dan diet secara membabi buta. Dia pertama kali melakukan konsultasi menyeluruh dengan ahli gizi dan dokter untuk memastikan bahwa apakah dia bisa hidup dengan hanya kentang selama 60 hari berturut-turut. Bagaimanapun, seseorang memerlukan ginjal yang normal dan sehat untuk memproses kalium berlebih yang disediakan oleh 20 kentang setiap hari. Selain itu, juga harus menyimpan banyak nutrisi penting yang kurang dalam kentang, misalnya vitamin A, untuk menghindari efek samping berbahaya.

Sue Butkus, ahli gizi dari Washington State University, percaya bahwa meskipun diet hanya makan kentang jelas kurang dalam variasi, nyatanya masih mampu menyediakan beberapa vitamin dan mineral bagi tubuh. Banyak orang penasaran apakah mengonsumsi kentang saja adalah praktik yang sehat atau tidak.

Dari sudut pandang kesehatan, kentang memang baik bagi tubuh. Kentang merupakan sumber vitamin yang larut dalam lemak, termasuk vitamin A dan E.

Apa yang terjadi pada Chris setelah 60 hari?

Seperti telah disebutkan bahwa tujuan Chris melakukan tantangan ini bukan bertujuan menurunkan berat badan. Namun nyatanya, ia justru mengalami penurunkan berat badan. Tetapi yang lebih penting, dia mengalami pengurangan yang signifikan dalam kadar glukosa, trigliserida, kolesterol, LDL, rasio LDL / HDL dan rasio kolesterol / HDL. Semua angka ini menunjukkan bahwa Chris telah secara signifikan mengurangi risiko menderita diabetes dan / atau penyakit jantung.

Perbaikan-perbaikan ini sebenarnya ditemukan jauh lebih besar dibandingkan dengan apa yang umumnya orang alami dari mengonsumsi obat-obatan dan / atau mengikuti program gaya hidup intensif. Yang lebih luar biasa lagi adalah dia berhasil melakukan ini dalam 60 hari tanpa putus.

Meskipun para ahli yang mengikuti program Chris dengan ketat tidak merekomendasikan semua orang untuk melakukan diet 20 kentang sehari selama 60 hari berturut-turut, mereka setuju dengan fakta bahwa terkait semua publisitas buruk yang sering dialamatkan pada kentang, makanan ini sebenarnya cukup sehat dan bergizi bagi tubuh.

Memang benar bahwa kentang itu sehat, tetapi kekurangan nutrisi esensial bisa membuatnya menjadi makanan yang tidak sempurna. Bahkan, segala jenis diet monoton dapat menyebabkan kekurangan gizi. Inilah sebabnya mengapa banyak ahli percaya bahwa makan satu makanan setiap hari tidak sehat dan justru dapat menyebabkan risiko penyakit tertentu. semoga informasi ini menambah wawasan kita semua.