Tergantung pada usia seorang pria, ada beberapa kisaran kadar estrogen yang dianggap normal. Meskipun terkadang disebut dengan hormon seks “wanita”, pria sebenarnya juga memerlukannya, namun harus ada keseimbangan yang tepat antara hormon tersebut dan hormon seks pria. Tingkat estrogen yang tinggi dapat menyebabkan kelainan fisik dan mempercepat penuaan dini.
Untuk laki-laki usia praremaja, kadar estrogen normal diperkirakan antara 10 dan 37 pikogram per mililiter (pg/ml). Selama pubertas, tingkat normal turun antara 23 dan 84 pg/ml. Sedangkan tingkat untuk pria dewasa harus antara 25 dan 50 pg/ml.
Estradiol adalah bentuk estrogen yang paling sering diukur untuk menentukan ketidakseimbangan hormon pada pria. Estradiol adalah hormon seks wanita yang berkontribusi pada perkembangan karakteristik reproduksi wanita dan pria pada kedua jenis kelamin. Bila tingkat hormon estrogen pada laki-laki terlalu tinggi, kemungkinan secara fisik akan menunjukkan karakteristik layaknya wanita, seperti peningkatan ukuran payudara dan penambahan berat badan di daerah perut bagian bawah dan pinggul.
Kadar estrogen normal pada pria membantu mencegah penyakit kardiovaskular dan serangan jantung, mempertahankan fungsi reproduksi dan tingkat berat badan yang ideal, dan berkontribusi pada kesehatan kelenjar tiroid. Sementara itu, estrogen cenderung meningkat seiring bertambahnya usia, ada beberapa masalah yang menyebabkan tingkat abnormal tersebut. Hal ini termasuk fungsi hati yang buruk, peningkatan asupan alkohol, obesitas, kadar zinc rendah dalam aliran darah, dan beberapa efek samping dari obat-obatan tertentu.
Peningkatan jumlah sel lemak dalam tubuh dapat menyebabkan kenaikan kadar enzim aromatase. Enzim ini mengubah hormon testosteron laki-laki menjadi estradiol, melepaskan keseimbangan antara dua hormon seks tersebut. Di lain sisi, tingkat zinc yang rendah juga meningkatkan jumlah aromatase, yang pada gilirannya akan menyebabkan naiknya kadar estrogen. Selain itu, testis juga mengandalkan zinc untuk membuat hormon testosteron.
Tingkat estrogen pada pria juga dapat terganggu akibat penurunan fungsi hati, yang sering dikaitkan dengan faktor usia atau konsumsi minum-minuman beralkohol. Salah satu fungsi hati adalah membantu membersihkan tubuh dari kelebihan hormon. Obat tertentu yang sering digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi juga cenderung mengganggu tingkat kadar estrogen normal pada pria. Water pill (Hydrochlorothiazide), misalnya, dapat menyebabkan defisiensi zinc jika tidak mengonsumsi jumlah suplemen yang tepat.
Tingkat hormon seks diukur dengan tes darah. Untuk kondisi tertentu seperti pola kebotakan pada pria, tes ini mungkin tidak akurat karena kadar hormon yang dihasilkan oleh folikel kulit dan rambut kemungkinan berbeda dari kadar hormon darah. Androgen tinggi, yang diproduksi oleh kadar testosteron hormon seks pria yang tinggi, biasanya adalah penyebabnya.
