Beranda Sains Peneliti Buktikan Bahwa Vampir Ada di Dunia Nyata

Peneliti Buktikan Bahwa Vampir Ada di Dunia Nyata

Komunitas vampir di Amerika Serikat
Salah satu komunitas vampir di New Orleans, US

Kita seringkali mengenal vampir sebagai salah satu manusia khayalan dalam beberapa versi di film Hollywood. Mulai dari yang bertampang rupawan sampai yang mampu berubah menjadi kelelawar. Dan percaya atau tidak, vampir memang ada dan mereka memang meminum darah sebagai kebutuhan hidup mereka.

Namun tidak dengan segala tingkah laku yang kita ketahui dalam berbagai gambaran film. Mereka adalah beberapa orang dalam suatu komunitas yang bahkan telah ada sejak pertengahan tahun 1970-an, dengan rentang umur mulai dari 18-50 tahun.

Studi tentang komunitas vampir

Dalam sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2015 di Georgia Institute of Thecnology, Dr. John Edgar Browning mengatakan bahwa komunitas vampir tersebut nyata dan sangatlah jauh dari kata supernatural seperti yang banyak kita pahami. Dalam penelitiannya, ia menemukan bahwa komunitas tersebut terdiri dari beberapa orang yang membangkang dan memiliki masalah dengan masa pubertas mereka, merasa kekurangan energi dan menemukan bahwa darah bisa membuat mereka merasa lebih baik.

Penjelasan medis

Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Atlanta Vampire Allience, menunjukkan bahwa ada sekitar 5.000 penduduk Amerika Serikat merupakan vampir nyata. Dan dari penelitian Browning, komunitas peminum darah ini tidak ada hubungannya dengan dengan budaya Ghotik, dan budaya gelap yang sering disangkakan, melainkan mereka mengartikannya sebagai sebuah penyakit mistrius.

Menurut pejelasan medis, kebiasaan yang dilakukan oleh beberapa orang ini disebut sebagai Sindrom Renfield, yaitu keharusan untuk meminum darah, mereka akan merasa lebih lemah dan lemah, sakit kepala dan keram perut jika tidak melakukannya.

Sindrom Renfield adalah definisi dari vampir klinis, dan para penderitanya terdiri dari beberapa orang yang memiliki pengalaman masa kecil yang membuat mereka mengasosiasikan darah sebagai suatu kegembiraan. Dan sindrom ini lebih condong pada penyakit jiwa daripada fisik. Dan ketika beberapa para penderitanya memeriksakan diri ke dokter, tidak akan ada identifikasi tentang terjadinya kelainan.

Namun konsumsi darah bisa menyebabkan banyak penyakit berbahaya bagi si vampir hidup, hal ini dikarenakan darah mengandung banyak zat besi dan tidak sepatutnya untuk dikonsumsi. Jika terus menerus dilakukan maka bisa mengakibatkan penyakit Hemokromatosis yaitu kondidi kelebihan besi dalam tubuh yang bisa berkembang menjadi kerusakan hati, depresi, dehidrasi, cairan pada paru-paru dan kematian. Belum lagi penyakit yang bisa tertular karena transfusi darah yang tidak sehat.