Beranda Dunia Masalah PR, Guru di China Banting dan Hajar Siswi di Dalam Kelas

Masalah PR, Guru di China Banting dan Hajar Siswi di Dalam Kelas

Guru menghajar salah seorang murid

Tidak hanya di Indonesia saja, kekerasan dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh oknum guru terhadap muridnya  juga sering terjadi di luar negeri, bahkan lebih parah. Guru seyogianya adalah sosok panutan yang harus selalu memberi contoh – contoh baik dalam mendidik siswa – siswinya, bukan malah sebaliknya mempertontonkan aksi kekerasan yang bahkan terbilang sangat tidak layak dilakukan oleh seorang guru.

Salah satunya adalah yang terjadi di China baru – baru ini, seorang guru terekam kamera menganiaya salah satu siswinya karena masalah yang terbilang cukup sepele. Guru dan murid yang tidak disebutkan namanya itu diduga bertengkar di dalam kelas karena masalah tugas sekolah (PR).

Dalam sebuah video yang direkam oleh salah seorang siswa di dalam kelas, awalnya gadis yang berusia 16 tahun itu terlihat membentak kepada gurunya, karena dianggap kurang sopan guru tersebut kemudian membalas dengan memukulkan sebuah buku di kepalanya.

Tidak diduga, gadis yang bertubuh kecil itu ternyata berani melawan dan membalas secara fisik kepada gurunya. Namun dengan cepat kemudian ia dibanting ke lantai oleh guru laki – laki yang memiliki perawakan lebih tinggi dan lebih kuat itu.

Beberapa siswa mulai histris dan menangis saat kejadian berlangsung,  sementara yang lainnya malah menyoraki gurunya agar terus menghajar siswi tersebut. Pertikaian baru berakhir setelah beberapa murid laki – laki menarik guru dan memisahkan mereka berdua. Peristiwa itu terjadi di Sekolah Menengah Pengdian, Kota Xinyang, Provinsi Henan, China.

Pihak sekolah telah mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa siswi tersebut saat ini telah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan luka – luka yang dialaminya, dan semua biaya rumah sakit akan ditanggung oleh sekolah. Selain itu, pihak sekolah juga telah memberhentikan guru tersebut meskipun orangtua siswi telah memaafkan sepenuhnya.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh pihak sekolah mengatakan: “keputusan untuk memberhentikan tugas diambil karena sekolah percaya guru tersebut telah memberikan contoh yang tidak baik tentang bagaimana menangani untuk menangani murid – murid yang bandel”.