Beranda Sains Jika Alien Benar Ada, Kenapa Kita Belum Pernah Bertemu?

Jika Alien Benar Ada, Kenapa Kita Belum Pernah Bertemu?

Di mana alien berada?
Sebagian besar exoplanet yang ditemukan saat ini berada dalam jarak sekitar 300 tahun cahaya dari matahari

Kasus tentang alien yang hilang memiliki nama tersendiri, yaitu Fermi Paradox. Seorang fisikawan Italia bernama Enrico Fermi muncul pada tahun 1950. Dia berkata, karena galaksi itu sangat besar dan sangat tua, pasti ada planet mirip Bumi yang dapat berevolusi jutaan tahun sebelum kita. Bahkan meskipun perjalanan lebih cepat dari cahaya tidak memungkinkan (saat ini), selama jutaan tahun yang lalu ada sebuah peradaban maju yang dapat dengan mudah menjajah seluruh galaksi.

Jadi di mana buktinya? Salah satu masalah dalam menjawab pertanyaan ini adalah manusia memiliki skala penilaian yang sangat buruk. Manusia memiliki rentang usia atau waktu hidup. Manusia memiliki banyak keterbatasan, hanya dengan menatap langit kemudian dengan mudahnya orang berkata, “Tidak bisa melihat alien, pasti tidak ada alien di luar sana.”

Fermi Paradox mengasumsikan bahwa karena kita tidak dapat menemukan bukti alien dengan mudah, bukan berarti tidak ada alien. Hal itu tidak memperhitungkan fakta bahwa kita sebenarnya belum mencari sangat lama, atau sangat jauh di jajaran tata surya.

Beberapa mungkin beranggapan karena manusia telah berhasil menembakkan probe melewati banyak planet, kita pasti telah menjelajahi banyak Tata Surya secara keseluruhan. Faktanya, kita sebenarnya baru melihat sebagian kecil dari apa yang ada di halaman belakang rumah sendiri, masih banyak dan maha sangat luas yang belum terpantau secara keseluruhan. Mungkin saja ada penyelidikan alien yang mengamati Bumi sekarang dari, katakanlah, Sabuk Asteroid, dan kita tidak (belum) mengetahuinya.

Banyak orang juga berpikir, kita bisa menangkap sinyal radio dari peradaban luar angkasa di sekitar bintang lain, langit pasti penuh dengan obrolan radio dan stasiun TV asing dan sejenisnya.

Mereka mengira demikian karena Bumi memang telah menebar sinyal radio ke luar angkasa selama hampir 100 tahun. Salah satu siaran paling awal adalah Adolf Hitler yang membuka Olimpiade Berlin pada tahun 1936. Oleh penulis fiksi ilmiah, perihal alien seringkali dibesar-besarkan sedemikian rupa. Dikatakan bahwa alien akan memberikan sinyal balasan dari sinyal radio yang kita (manusia) kirimkan.

Namun pada kenyataannya, sinyal-sinyal tersebut (sejauh ini) tidaklah sekuat yang dikira jika digunakan untuk skala komunikasi dalam jarak antarbintang. Sinyal bumi sendiri menjadi hampir hilang atau sangat lemah hanya satu tahun cahaya dari planet ini, dan bintang terdekat – Proxima Centauri – berjarak empat tahun cahaya. Menangkap sinyal umum dari alam semesta yang bahkan kita tidak mengetahuinya seperti apa, adalah sesuatu hal yang mustahil.

Mungkin ada peradaban di sebuah planet yang mengorbit Alpha Centauri sekarang, dengan TV satelit, dan teknologi kita saat ini belum dapat mendeteksinya.

Apa yang sebenarnya ditanyakan oleh Fermi’s Paradox adalah mengapa sepertinya tidak ada alien yang membangun jaringan hyperspace raksasa atau ringworlds atau konstruksi sci-fi eksotis lainnya yang terlihat pada jarak antarbintang?. Mudahnya, hal-hal yang dapat kita lihat tanpa bersusah payah. Ada banyak penjelasan yang mungkin untuk ini, dari bencana alam seukuran galaksi hingga manusia terlalu bodoh untuk mengenali bintang buatan bahkan ketika kita sedang menatap salah satunya, namun tidak menyadari hal itu.

Mungkinkah kita satu-satunya planet di seluruh alam semesta yang telah berevolusi menjadi kehidupan cerdas?. Perkiraan saat ini menunjukkan kemungkinan ada lebih banyak planet di galaksi kita daripada bintang, lebih dari 300 miliar. Hanya sebagian kecil darinya yang mirip Bumi, tapi itupun jumlahnya masih jutaan atau bahkan mungkin miliaran planet. Mengasumsikan semua planet tersebut tidak berpenghuni setelah hampir 100 tahun melakukan pengamatan serius sepertinya adalah sesuatu hal yang terdengar ganjil.