Beranda Binatang Sedih, Kucing Ini Dicat Warna Pink Untuk Dijual Di Pasar

Sedih, Kucing Ini Dicat Warna Pink Untuk Dijual Di Pasar

Selain anjing, kucing merupakan salah satu hewan yang paling banyak dipelihara oleh manusia. karena sifat penurut serta tingkah lakunya yang menggemaskan, banyak orang kemudian menjadikan kucing sebagai ‘teman curhat’ kedua untuk sekedar menghilangkan stress atau meringankan beban pikiran.

Namun terkadang masih ada segelintir orang yang tega memperlakukan kucing secara tidak layak hanya demi sebuah tujuan materil semata. Hewan juga memiliki hak untuk hidup secara normal layaknya manusia.

Kucing sedih
Pinky saat diselamatkan oleh petugas

Contoh kasus seperti yang terjadi di Bahrain baru – baru ini, dimana seekor kucing berusia empat bulan ditemukan dalam kondisi cukup memprihatinkan sedang ditawarkan untuk dijual kepada calon pembeli.

Kucing ini pertama kali dilihat oleh seorang remaja bernama Bilal Aslam (17) tengah dijual di Pasar Kota Isa, Bahrain, bulan lalu. Mirisnya, kucing tersebut dicat berwarna pink agar nampak lebih menarik minat pembeli dan dimasukkan dalam sebuah keranjang besi dalam kondisi yang terlihat sangat tertekan.

Mengetahui hali itu, Aslam kemudian memotret kucing tersebut dan mengunggah fotonya ke Facebook agar semua orang tahu.

Hingga akhirnya foto tersebut menyebar dan diketahui oleh sebuah organisasi amal pecinta binatang di negaranya  yang kemudian langsung bergegas melakukan investigasi dan menyelamatkan kucing malang tersebut. Beruntung, Pinky saat ini telah diselamatkan dan tengah dirawat di tempat perlindungan hewan terdekat.

Pinky ditemukan terkurung dalam kerangkeng besi
Pinky ditemukan terkurung dalam kerangkeng besi

Ketua organisasi, Mahmood Faraj dalam pernyataannya mengatakan, “Dia telah diberi pemeriksaan hewan secara menyeluruh, namun dokter yang memeriksanya memiliki beberapa kekhawatiran akan reaksi alergi yang mungkin ditimbulkan akibat pewarna yang digunakan.

“Tugas kita selanjutnya adalah menghilangkan pewarna buatan tersebut dari bulu – bulunya. Sayangnya, untuk mengembalikan warna bulu aslinya tidak cukup hanya sekali cuci, namun harus dilakukan beberapa kali pencucian agar bersih total.”

Remaja yang menemukan pinky mengatakan kepada Gulf Daily News, bahwa pemilik kios pasar kemungkinan telah menggunakan cata tembok untuk mewarnau kucing tersebut.

“Ada bau menyengat yang mirip dengan cat tembok dan perlahan – lahan baunya menjadi sangat memuakkan.

“Tidak ada makanan untuk kucing itu, hanya diberikan sedikit air untuk bertahan hidup dalam cuaca yang begitu panas menyengat”. Ujar Aslam.

Tingginya kasus kekerasan pada hewan membuat pemerintah Bahrain mengeluarkan undang – undang baru yang mengatur tentang kesejahteraan hewan, dan mulai diberlakukan secara resmi di negara tersebut pada tahun lalu. Dilaorkan, aktivis hewan setempat saat ini tengah melakukan pengawasan ketat di pasar – pasar yang kedapatan menjual hewan peliharaan secara ilegal.

Pinky rencananya akan dikembalikan kepada pemiliknya setelah melalui pemulihan penuh termasuk menghilangkan warna cat yang masih tersisa di tubuhnya. Sang pemilik juga akan diberi pedoman khusus tentang bagaimana membuat ventilasi yang lebih baik serta memperlakukan hewan secara benar.