Beranda Sains 10 Peristiwa di Masa Depan yang Bisa Melenyapkan Manusia dari Muka Bumi

10 Peristiwa di Masa Depan yang Bisa Melenyapkan Manusia dari Muka Bumi

Jika kita amati kejadian atau peristiwa beberapa tahun terakhir belakangan, kehidupan manusia di bumi kian hari semakin terus terancam. Mulai dari peristiwa seperti gempa bumi dan Tsunami, atau bahkan bencana lain yang dibuat oleh manusia sendiri seperti perang nuklir dan pengrusakan laut dengan asidifakasi (pengasaman). Lebih dari itu, berikut ini 10 peristiwa di masa depan  yang benar-benar bisa melenyapkan kehidupan manusia dari muka bumi:

1. Ledakan Sinar Gamma


Bintang Wolf-Rayet WR 104, yang berjarak 8000 tahun cahaya dari matahari, berkemungkinan akan meledak di hipernova dan akan menghasilkan ledakan sinar gamma yang mengarah ke bumi dalam sepuluh ribu tahun ke depan. Ledakan sinar gamma adalah ledakan sinar elektromagnetik yang diketahui paling terang di alam semesta.

Sinar gamma yang meledak di bumi akan dengan cepat meningkatkan radiasi ultraviolet, namun tidak terlalu besar. Sehingga efeknya tidak akan sampai menyebabkan bencana global. Namun begitu, hal ini akan menyebabkan reaksi kimia di atmosfer yang akan menciptakan nitrogen oksida dan gas nitrogen dioksida. Nitrogen oksida akan menguras habis lapisan ozon, menyebabkan terjadinya kabut fotokimia dan hujan asam nitrat. Pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi di bumi.

2. Tabrakan dengan Planet Merah


100 juta tahun lalu, bulan terbentuk saat sebuah planet merah Theia bertrabakan dengan bumi. Tabrakan seperti itu di masa depan tentu saja akan menjadi akhir dari peradaban manusia di muka bumi.

Sampel dari permukaan bulan dibawa kembali ke bumi oleh misis Apollo 12, 15, dan 17. Para peneliti kemudian menganalisanya dengan enam batuan vulkanik dari mantel bumi. Membandingkan komposisi kimiawi keduanya, mereka menemukan bahwa bulan terbentuk karena adanya tabrakan di planet lain, Theia, dengan bumi.

Kasus serupa dikabarkan akan terjadi kembali di masa depan. Planet X (juga dikenal sebagai Nibiru) dikatakan sedang dalam perjalanan untuk bertabrakan dengan bumi. Meski NASA mengonfirmasi bahwa itu hanya gosip dan belum ada penelitian lebih lanjut. Namun kemungkinan bumi bertabrakan dengan planet lain tetap bisa saja terjadi, jika sudah waktunya manusia harus dimusnahkan dari muka bumi.

3. Serangan Alien


Secara resmi, sampai saat ini manusia memang belum pernah melihat langsung adanya makhluk cerdas lain di luar angkasa (ETI). Namun kontak melalui sinyal frekuensi dan suara sudah pernah terjadi dalam catatan sejarah. Jika ada invasi alien, maka mereka bisa saja menggunakan senjata (yang tak pernah terpikirkan oleh manusia) untuk menghancurkan kelangsungan hidup manusia di muka bumi.

Seorang ilmuan yang berafiliasi dengan NASA, Shawn Domagal-Goldman, dan rekan-rekannya telah menyusun daftar kemungkinan hasil kontak dengan alien. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi jika suatu saat alien benar-benar datang ke bumi. Dalam laporan tersebut, mereka membagi hasil kontak alien menjadi tiga kategori : menguntungkan, netral, dan berbahaya.

Akan sangat menguntungkan jika kedatangan alien suatu saat nanti bertujuan untuk memajukan ilmu pengetahuan dan memecahkan permasalahan global. Menurut hasil kedua, yaitu netral, makhluk luar angkasa mungkin sangat jauh berbeda dengan kita. Jadi, intinya kita tidak akan bisa melakukan kontak atau percakapan yang berarti dengan mereka. Yang ketiga yaitu berbahaya, orang-rang alien mungkin tiba di bumi untuk menyerang, makan, memperbudak manusia, atau mungkin hanya membawa patogen tertentu yang tidak kita ketahui namun berakibat fatal bagi umat manusia itu sendiri.

4. Asidifikasi Laut


Tingkat karbon dioksida yang tinggi di atmosfer bumi secara perlahan menurunkan keseimbangan pH samudra di dunia dan akan membuatnya menjadi terlalu asam. Setelah lau benar-benar menjadi asam, maka akan terjadilah kepunahan besar-besaran atau massal.

252 juta tahun yang lalu, sebagian besar kehidupan di bumi binasa selama peristiwa kepunahan massal Permian-Triassic. Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada 2015 lalu menunjukkan bahwa pengasaman laut memainkan peran kunci dalam proses kepunahan massal tersebut. juga, sebuah studi Perubahan Iklim Alam pada tahun 2012 menunjukkan bahwa tingkat pengasaman yang terjadi saat ini adalah 10 kali lebih cepat dari 56 juta tahun yang lalu. Dalam setarus tahun terakhir, C02 telah meningkat sekitar 30 persen, dan pH laut telah turun sebesar 0,1 unit.

Pengasaman laut adalah proses yang lambat. Oleh karena itu, mungkin diperlukan waktu beberapa dekade sebelum efek tersebut mulai nampak pada kehidupan-kehidupan di laut. Tapi begitu peristiwa tersebut dimulai, hal tersebut akan memotong sumber makanan utama manusia. akibatnya, kematian akibat kelaparan massal akan terjadi di seluruh dunia.

5. The Red Giant


Sekitar 7-8 milyar tahun dari sekarang, jika dan sesudah matahari menjadi red giant atau raksasa merah, bumi akan tertutupi oleh matahari yang sedang mengembang dan siap-siap meledak.

Matahari, pusat tata surya kita, berusia lebih dari 4,5 milyar tahun. satu milyar tahun lagi, matahari kita akan menjadi lebih panas dan cukup untuk bisa merebus lautan samudra, sehingga bumi perlahan-lahan akan mejadi sangat panas dan tidak layak huni. Beberapa milyar tahun kemudian, matahari akan menjadi raksasa merah yang siap menelan segala sesuatunya termasuk bumi dan apapun yang berada di tata surya.

6. Tabrakan dengan Asteroid


Ateroid Chicxulub, diyakini merupakan penyebab kepunahan dinosaurus 66 juta tahun yang lalu. Jika asteroid seperti itu menghantam bumi lagi, ada kemungkinan besar umat manusia di bumi akan punah.

66 juta tahun lalu, , sebuah asteroid sepanjang 10 kilometer menghantam keras permukaan bumi. Dampaknya, 75 persen dari seluruh kehidupan di bumi termasuk dinosaurus hancur lebur dan binasa. Sampai saat ini sebenarnya asteroid masih terus menabraki bumi, tapi ukurannya relatif kecil seukuran gajah dan rata-rata hanya terjadi setahun sekali. Asteroid berukuran lebih besar sekitar 25 kaki melintasi bumi setiap empat tahun sekali. Walau bagaimanapun, asteroid ini masih berukuran relatif kecil sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang nyata.

Para ilmuan mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan bumi akan terkena asteroid raksasa. Asteroid berukuran lebih dari 6,2 mil mampu menyapu seluruh kehidupan di muka bumi. Ancaman terbesar adalah dari bintang yang dijuluki Glise 710. Bintang ini tengah mendekati bumi dalam waktu 1,3 juta tahun. bintang ini akan mendorong asteroid dari luar angkasa ke tata surya kita dan berpotensi menimbulkan dampak bencana besar di bumi.

7. Apocalypse Antibiotik


Evolusi mengubah bakteri menjadi superbug yang membuatnya menjadi rentan terhadap pengobatan tradisional dan konvesional. Jika mereka mulai bermutasi dan berkembang dengan pesatnya, maka kehidupan manusia akan terancam, menciptakan skenario kiamat.

Sebelum penemuan antibiotik pertama, Penisilin, bakteri sedehana saja bisa menyebabkan infeksi fatal. Namun sejak ditemukannya antibiotik tersebut, rentang hidup manusia telah meningkat beberapa tahun. Tapi akibat penggunaan yang berlebihan, bakteri akhirnya menjadi resisten terhadapnya. Jenis bakteri yang tahan antibiotik ini disebut dengan superbug. Jika sampai bakteri ini benar-benar kebal dari pengaruh antibiotik apapun, maka akan terciptalah skenario kematian masal yang mengerikan. Kondisi kesehatan kita akan kembali di era Vicoria, dimana sakit gigi saja berpotensi membunuh seseorang.

8. Mega Tsunami


Sekitar 73,000 tahun yang lalu, gelombang setinggi 1000 kaki pernah menyapu seisi bumi. Di masa yang akan datang, mega tsunami sebesar ini bisa menjadi akhir dari setiap organisme di darat termasuk manusia.

73,000 tahun lalu, gunung berapi Fogo di Tanjung Verde telah memicu tterjadinya tsunami dengan gelombang yang hampir mencapai 1000 kaki atau sekitar 305 meter. Gunung berapi ini tiba-tiba menjadi aktif pada tahun 2014 ketika meletus pada bulan November. Para ahli khawatir letusan kuat serupa dapat menyebabkan mega tsunami melintasi samudra Atlantik. Menurut pemimpin peneliti Dr Ricardo Ramalho, sebuah gelombang, dua kali ukuran Big Ben, bisa menghasilkan kehancuran di muka bumi yang tak terhitung. Ahli tsunami Profesor Bill McGuire menyatakan bahwa peristiwa-peristiwa mega tsunami serjadi setiap 10,000 tahun sekali dan berpesan agar semua orang terus berhati-hati dan waspada.

9. Bencana Perang Nuklir


Mengingat banyaknya negara-negara saat ini yang telah menggunakan nuklir sebagai senjata utamanya, kita sebagai manusia warga negara biasa juga patut waspada jika sewaktu-waktu terjadi peperangan antar negara yang menggunakan senjata nuklir.

Pada tahun 2016, tercatat ada 15,000 senjata nuklir di bumi. Statistik tidak berakhir sampai disitu karena setiap negara yang memiliki nuklir berusaha terus untuk memodernisasi persenjataan nuklirnya. Menurut beberapa ahli, hal ini meningkatkan proliferasi nuklir, terorisme nuklir, dan perang nuklir yang tidak disengaja.

Di lain sisi, serangan nuklir dapat menyebabkan kerusakan yang sangat parah di beberapa daerah tidak hanya target serangan saja, perhatian utamanya adalah efek sampingnya yang jauh lebih mengerikan. Masa dingin setelah perang nuklir akan mengubah iklim di bumi, membuat atmosfer menjadi sangat dingin. Selanjutnya, radiasi ultraviolet dan kerusakan alam parah akan mengancam keberlangsungan seluruh kehidupan di bumi.

10. Kecerdasan Buatan (Artificial Inteligence)


Elon Musk menyatakan bahwa AI dapat memutuskan jaringan internet dalam sekali waktu. Dan menurut Sthepen Hawking, AI bisa menjadi ancaman bagi manusia jika mereka diciptakan terlalu pandai.

Untuk waktu yang lama, kemajuan di bidang Kecerdasan Buatan telah menjadi topik perdebatan di kalangan ilmuan dan pecinta teknologi. Menurut Elon Musk, manusia haruslah berhati-hati saat  membuat robot yang lebih cerdas lagi. Dia menegaskan bukan bermaksud melawan kemajuan teknologi, namun hanya ingin agar para maker menjaga mesin pada tingkat yang sama dengan kita. Jika tidak, maka ada kemungkinan manusia akan dukuasai oleh robot.

Stephen Hawking juga berbagi pandangan yang sama. Dia telah memperingatkan bahwa mesin cerdas buatan bisa membunuh kita karena mereka terlalu pintar. Seperti yang dikatakan olehnya, “Risiko nyata dengan Ai bukanlah kedengkian melainkan kompetisinya. AI super cerdas akan sangat hebat dalam mencapai tujuannya, dan jika tujuan tersebut tidak sesuai dengan keinginan kita, maka kita dalam masalah”