Tak ada yang tidak mungkin di zaman seperti sekarang ini, hampir segala sesuatu yang dahulu orang menyebutnya mustahil sekarang dapat dilakukan dengan mudah berkat kemajuan teknologi yang sudah sangat berkembang luar biasanya. Kemajuan di bidang teknologi juga telah banyak diaplikasikan dalam dunia kesehatan modern. Bahkan dengan bantuan alat kedokteran yang mutakhir, seseorang bisa hidup meski tanpa memiliki paru-paru. Dari sinilah kisah inspiratif perjuangan hidup tersebut dimulai.
Dia adalah seorang wanita gigih bernama Melissa Benoit, yang saat ini tengah berjuang menuju jalan kesembuhan setelah sebelumnya bertahan hidup tanpa paru-paru selama tujuh hari. hal tersebut dilakukan karena dia harus menunggu selama beberapa hari menemukan donor organ yang benar-benar cocok dengan miliknya. Peristiwa ini merupakan kasus kali pertama di dunia, yang bahkan dianggap sebagai sebuah keajaiban hidup.
Melissa Benoit adalah seorang ibu muda asal Kanada, yang dilahirkan memiliki kelainan cystic fibrosis. Dia baru berusia 32 tahun saat menderita infeksi paru-paru serius, kian hari penyakit tersebut terus menjalar dengan cepat ke seluruh bagian tubuh lainnya. Kondisinya yang semakin parah membuatnya harus di larikan ke rumah sakit kota di Toronto. Dokter yang memeriksa sampai sangat khawatir dengan kondisinya, bahkan ia diprediksi akan meninggal dunia dalam waktu beberapa jam ke depan.
Kondisinya Semakin Menghawatirkan
Saat dilakukan pemeriksaan intensif, paru-parunya ternyata dipenuhi dengan lendir dan darah. dia juga menderita batuk kejang, dan kondisinya semakin memburuk karena paru-parunya menjadi kebal terhadap pengobatan konvesional yang diberikan kepadanya. Dokter yang merawat memutuskan untuk menempatkannya di sebuah alat ventilasi khusus. Namun karena tidak terlihat ada kemajuan pada kesehatannya, para dokter terpaksa harus melakukan suatu tindakan yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh dokter dimanapun.
Paru-parunya Harus Diangkat
Tim dokter kemudian melakukan operasi pembedahan untuk mengangkat secara penuh paru-paru dari tubuhnya. Sampai ia mendapatkan donor organ yang cocok, sebuah perangkat buatan dipasang untuk menggantikan peran paru-parunya yang terhubung ke jantung langsung. Alat tersebut membantunya untuk mendapatkan aliran darah yang konsisten. Setelah hampir tujuh hari berlalu, dokter akhirnya memberitahukan bahwa ia telah menemukan donor organ yang tepat.
Pemasangan Organ Paru-paru
Setelah menemukan donor organ yang tepat, tak menunggu waktu lama tim dokter kemudian lansgung melakukan operasi yang kedua kalinya untuk memasang paru-paru tersebut ke dalam tubuhnya. Beberapa jam berlalu, akhirnya operasi pemasangan organ tubuh tersebut berhasil dengan sempurna. Hari demi hari terlewati, kini kondisinya sudah semakin membaik dan ia sudah mampu berjalan sendiri tanpa perlu dibantu oleh siapapun.
Membaca kisah di atas, hendaknya kita yang saat ini masih diberi kesehatan oleh Yang Maha Kuasa agar selalu bersyukur dan terus menjaganya dengan menjalani gaya hidup sehat. Ataupun yang saat ini tengah menderita suatu penyakit agar selalu optimis dan jangan pernah putus asa, karena segala penyakit itu sudah ada obatnya dan sikap optimistis tersebut akan membantu pemulihan lebih cepat.
Sumber referensi: Thestar.com
