Beranda Dunia Siswa Rusak Komputer Kampus Senilai Rp819 juta Buat Gaya-gayaan

Siswa Rusak Komputer Kampus Senilai Rp819 juta Buat Gaya-gayaan

USB KILLER
The College of Saint Rose / Foto: Alloveralbanny.com

Seorang mantan mahasiswa The College of Saint Rose di Albany, New York, telah mengakui bersalah atas tuduhan menghancurkan komputer kampus senilai puluhan ribu dolar menggunakan perangkat USB Killer yang dirancang secara khusus untuk membakar sirkuit komputer dalam sekejap. Permohonan itu diumumkan Selasa oleh Departemen Kehakiman, FBI, dan Departemen Kepolisian Albany.

Vishwanath Akuthota, yang kini sudah dikeluarkan dari kampusnya itu, harus menghadapi 10 tahun penjara (dengan pengawasan hingga tiga tahun setelah dibebaskan) dan denda total hingga $250.000 atau setara Rp3,5 miliar. Dia ditangkap dan ditahan di North Carolina pada tanggal 22 Februari, seminggu setelah dia secara bertahap menancapkan perangkat “USB Killer” ke 66 komputer yang berada di berbagai lokasi kampus.

Faktanya, perangkat semacam itu dapat dengan mudah dan bebas dibeli secara online. Kebanyakan program firewall atau antivirus yang ada belum mampu menghalau serangan USB KILLER dan sejenisnya.

Akuthota Bersedia Membayar Seluruh Komputer yang Dirusak

Akuthota, 27, rupanya telah membuat rekaman video dirinya tengah menancapkan perangkat USB berbahaya tersebut ke komputer dan berkata “Aku akan membunuh orang ini” karena PC kelebihan beban dan hancur secara permanen.

Jadi semua bukti yang dibutuhkan atas kejahatannya sudah tersedia lengkap. Secara total, Akuthota menyebabkan kerusakan senilai $ 58.471 atau sekitar Rp819 jutaan. Sebagai bagian dari permohonan bersalahnya, ia telah setuju untuk mengembalikan jumlah itu ke perguruan tinggi, sebuah sekolah swasta kecil di ibu kota New York.

Akuthota adalah warga negara India yang berada di AS dengan visa, setelah memperoleh gelar master dalam bisnis dari Saint Rose pada 2017. Menurut Albany’s Times Union, ia juga mengejar gelar sistem informasi komputer.

Akuthota muncul di salah satu video kampus di Facebook pada tahun 2016, mengatakan bahwa ia ingin menjadi seorang pengusaha. Ketika ditanya mengapa dia memilih Saint Rose untuk gelarnya, dia berkata, “Saya melihat ada banyak kesempatan di perguruan tinggi yang akan mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik, di mana saya dapat belajar dan menimba ilmu.” Akuthota tidak mengungkapkan motif apa pun atas tindakannya tersebut.