Beranda Unik Tulpa, Makhluk Pikiran yang Memiliki Wujud Nyata dari Tibet

Tulpa, Makhluk Pikiran yang Memiliki Wujud Nyata dari Tibet

Alexandra David-Neel
Alexandra David-Neel

Manusia sering berangan-angan atau berimajinasi jika mereka menginginkan sesuatu hal namun belum mampu mewujudkannya secara nyata. Hal ini sangat wajar sebagai manusia yang memiliki akal dan pikiran, karena apa pun yang kita lihat dan gunakan saat ini awal mulanya juga dari imajinasi.

Pernahkah Anda berimajinasi memiliki pengawal pribadi khusus yang selalu menurut jika kita perintahkan apa saja?. Di Tibet, makhluk yang diciptakan dalam pikiran seseorang disebut dengan tulpa. Tidak mudah membuat tulpa. Dalam kebanyakan kasus, mereka yang menghasilkan makhluk pikiran ini adalah dukun yang sudah sangat terampil.

Membuat tulpa juga bisa berbahaya. Dalam contoh kasus nyata, misalnya, tulpa yang dibuat oleh seorang wanita asal Perancis bernama Alexandra David-Neel.

Alexandra lahir di Prancis pada tahun 1868. Bahkan ketika masih sangat muda, dia sudah sangat mencintai dunia petualangan. Ketika sudah dewasa, dia melakukan perjalanan ke Asia. Untuk sementara waktu dia tinggal di Tibet. Di sanalah dia belajar bahwa orang Tibet memiliki kepercayaan bahwa dunia alami dan supranatural ada saling berkaitan.

Ketika Alexandra mendengar tentang tulpa, dia bingung dan juga terpesona. Bagaimana mungkin seseorang menciptakan makhluk dari pikirannya sendiri? Dan seberapa “nyata” makhluk tersebut?

Alexandra memutuskan ingin membuat tulpa sendiri. Jadi dia lalu mengasingkan diri untuk bersemedi di mana tidak ada orang lain yang bisa mengganggu pikirannya.

Dia memutuskan untuk menciptakan seorang biarawan, dengan cirri berpostur tubuh pendek, gemuk, dan memiliki senyum ceria. Selama berbulan-bulan dia bermeditasi. Akhirnya benar, dia mulai melihat seorang biarawan hantu. Kemunculan makhluk tersebut adalah dengan menjadi seperti tamu di apartemennya.

Beberapa waktu kemudian, Alexandra melakukan perjalanan seperti biasa. Sepanjang jalan dia terkejut melihat tulpa-nya ternyata sudah bergabung ikut menyertainya.

Segera sesuatu yang anehpun mulai terjadi. Alexandra benar-benar bisa merasakan tangan makhluk astral tersebut menyentuh bahunya. Pada saat itu ia memperhatikan ternyata tulpa-nya tersebut sedang mengalami perubahan fisik. Wajah bulatnya semakin ramping. Senyum cerianya berubah menjadi seringai licik.

Suatu hari, seorang gembala Tibet membawakannya hadiah mentega. Karena pengembala itu melihat bhikkhu di tendanya, yang kemudian diketahui ternyata adalah makhluk tulpa ciptaannya yang berubah wujud menjadi seorang Bikkhu.

Alexandra mulai menyadari bahwa dia tidak lagi mengendalikan makhluk pikirannya tersebut. Melainkan ia memiliki kehidupannya sendiri.

Melihat peristiwa tersebut, ia merasa sangat gugup dan ketakutan. Makhluk astral itu seoilah menjadi mimpi buruknya di siang hari.

Alexandra merencanakan perjalanan ke Lhasa, ibukota Tibet. Dia tidak ingin tulpa-nya ikut bersamanya. Jadi dia memutuskan untuk “menghapusnya”. Tapi untuk menghapus tulpa tidaklah semudah seperti yang dibayangkan atau lebih sulit daripada saat membuatnya.

Alexandra harus mengasingkan diri, sama seperti yang dia lakukan ketika pertama kali menciptakan makhluk itu. Dengan menggunakan meditasi dan melakukan ritual lainnya, dia akhirnya dapat melenyapkan kembali tulpa tersebut. Tetapi butuh enam bulan kerja keras. Karena menurut ceritanya ,makhluk pikirannya tersebut memiliki kehidupan yang keras kepala.