Beranda Lokal Gubernur Sumatera Utara: Warga Harus Patuh atau Saya Mundur!

Gubernur Sumatera Utara: Warga Harus Patuh atau Saya Mundur!

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengancam akan mengundurkan diri pada ulang tahun pertama kepemimpinannya, yang akan berlangsung dalam empat bulan mendatang, jika penduduk provinsi tidak dapat lagi dipimpin olehnya.

Edy Rahmayadi
Edy Rahmayadi / Foto: Tirto.id

“Saya telah menjadi gubernur selama delapan bulan. Kami akan melihat dalam empat bulan ke depan. Jika penduduk Sumatera Utara tidak bisa dipimpin oleh saya, saya akan mengundurkan diri. Pers (para wartawan), tolong tulis itu dalam surat-surat besar, ”kata Edy pada hari Minggu di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Agar seorang pemimpin menjadi sukses, orang-orang yang dipimpinnya harus “patuh, mau dipimpin”, kata Edy.

Edy mengatakan sinergi antara para pemimpin dan penduduk sangat penting untuk mencapai misi bersama, termasuk misi untuk membangun provinsi yang lebih baik. Sinergi semacam itu tidak ada di provinsi ini, karena pemerintah Sumatera Utara gagal memperbaiki akuntabilitas kinerjanya pada skala nasional.

Edy mengungkapkan bahwa Sumatera Utara telah menerima peringkat terendah dalam akuntabilitas kinerja badan-badan pemerintah, atau ke-34 dari 34 provinsi di negara ini. Dia merasa malu tentang keadaan ini. Dia menyalahkan bupati dan walikota yang tidak bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan ini, menurutnya.

Gubernur, yang didukung oleh enam partai politik tersebut termasuk Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selama pemilihan daerah tahun lalu, mengatakan sebelumnya bahwa ia mencoba mengumpulkan semua pemimpin kota dan kabupaten dalam “pertemuan penting”, tetapi ternyata tidak semuanya datang.

“Para pemimpin kota dan kabupaten baru saja mengirim beberapa perwakilan, yang tidak dapat memutuskan apa pun, ke pertemuan itu,” kata Edy.

Dosen sosial dan politik dari Universitas Sumatera Utara, Muryanto Amin, mengatakan ancaman Edy untuk mengundurkan diri adalah ekspresi kekecewaan, karena pemerintah belum menunjukkan kinerja maksimal selama kepemimpinannya.

Meskipun niat kuat Edy untuk mengundurkan diri, Muryanto menjelaskan bahwa itu tidak akan mudah. “Seorang gubernur tidak bisa mundur begitu saja dari posisinya. Ada mekanisme untuk diikuti, dan dewan daerah harus menerima proposal pengunduran diri terlebih dahulu, ”jelas Muryanto.

Edy yang juga merupakan ketua Asosiasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sampai akhirnya mengundurkan diri pada Januari lalu telah membuat beberapa pernyataan kontroversial di depan umum.

Salah satu pernyataan yang paling banyak dibicarakan adalah ketika ia memarahi pembawa acara Kompas TV Aiman ​​Witjaksono karena mempertanyakan kemampuannya dalam memiliki dua pekerjaan, ketua PSSI dan gubernur Sumatera Utara, pada bulan September tahun lalu. Komentarnya, “Apa urusanmu menanyakan itu?” telah banyak dibuat menjadi meme oleh para netizen.