Beranda Dunia Kutipan Horor dari 8 Pembunuh Berantai Paling Kejam di Dunia

Kutipan Horor dari 8 Pembunuh Berantai Paling Kejam di Dunia

Pembunuh sadis dan kejam biasanya identik dengan perilaku psikopat. Orang yang tidak punya belas kasihan telah menghilangkan nyawa orang lain atau bahkan justru merasa puas dan bangga akan perbuatannya. Dalam kehidupan sehari-hari, seorang psikopat biasanya tidak terlihat bahwa dia sebenarnya adalah orang yang sangat kejam dan raja tega. Bahkan perilakunya bisa sangat kalem dan santun di mata orang lain.

Dalam dunia kriminalitas, sejarah telah mencatat adanya sejumlah kasus pembunuhan yang tergolong paling sadis dan mengerikan. Hal itu lantaran dari jumlah korbannya dan cara pembunuhannya yang dilakukan sangat keji. Seorang pelaku dalam daftar pembunuh berantai ini bahkan ada yang kuliah jurusan hukum dan menggunakan pengetahuannya tersebut untuk mengelabuhi pengadilan.

Richard Ramirez a.k.a. The Night Stalker

Kita semua memiliki kekuatan untuk membunuh, tetapi kebanyakan orang takut untuk menggunakannya. Orang-orang yang tidak takut, mampu mengendalikan hidup itu sendiri.


— Richard Ramirez

Antara Juni 1984 dan Agustus 1985, The Night Stalker meneror penduduk Los Angeles, California dan kemudian San Francisco dengan menyerang penghuni rumah saat larut malam secara brutal, kadang-kadang diperkosa, dan membunuh orang yang tidak salah apa-apa.

Semua orang tidak pandang usia jadi sasaran The Night Stalker. Dari seorang gadis sembilan tahun yang tidak bersalah hingga seorang janda lanjut usia, para korbannya mengalami tindakan kebrutalan yang sama kejamnya. Sebelum menghabisi nyawa korbannya, Ramirez akan menggasak seluruh harta benda berharga milik para korbannya.

Aksinya mulai diketahui pihak yang berwajib berkat identifikasi sidik jari di salah satu tempat kejadian kejahatan. Dari sini, pembunuh misterius itu kemudian diidentifikasi sebagai Richard Muñoz Ramirez.

Setelah sidang pengadilannya pada tahun 1988, Ramirez dijatuhi hukuman mati tiga belas kali. Namun sebelum eksekusi dilakukan, ia keburu mati duluan karena sakit pada tahun 2013. Dia telah menunggu hukuman tersebut di penjara California selama 23 tahun pada saat kematiannya.

Ted Bundy

Kami pembunuh berantai adalah putramu, kami adalah suamimu, kami ada di mana-mana. Dan akan ada lebih banyak anakmu yang mati besok

Ted Bundy

Pada tahun 1970-an, seorang mahasiswa hukum yang cerdas dan cukup punya wajah tampan memikat wanita-wanita muda ke Beige Volkswagen beige-nya atau ke daerah-daerah luar yang terpencil di mana ia akan memperkosa, memukul, dan mencekik para korbannya sampai mati. Setelah perbuatannya yang mengerikan itu, si pembunuh akan menyembunyikan tubuh korbannya dan sering kembali nanti untuk menggauli kembali mayatnya (kelainan seksual).

Pembunuhan besar-besaran dimulai di Washington di barat laut Amerika Serikat di pantai Samudra Pasifik dan pelakunya dicurigai adalah mahasiswa Theodore Robert Bundy, a.k.a. Ted Bundy.

Selama beberapa tahun berikutnya, Bundy memainkan permainan kucing dan tikus dengan penegak hukum; ditangkap hanya untuk melarikan diri dan diduga membunuh lagi.

Dan lagi dan lagi, sampai keadaan mentalnya menjadi sangat kacau hingga dia mengamuk dan membunuh serta melukai beberapa wanita yang ada di dalam rumah asrama Florida.

Rupanya itu adalah tindakan terakhirnya dan Ted Bundy pun akan dieksekusi dengan disetrum kursi listrik di penjara Florida. Namun kematiannya itu juga telah membawa rahasia terkait berapa sebenarnya jumlah total korban yang telah ia bunuh dan di mana lokasi ia membuang jasadnya.

Charles Manson

Pandang rendahlah diriku, kamu akan melihat orang yang bodoh. Lihatlah aku, kamu akan melihat Tuhanmu. Lihatlah langsung ke aku, kamu akan melihat dirimu sendiri.

Charles Manson

Pada akhir 1960-an, penduduk asli Ohio, Charles Manson adalah pemimpin komune semu di lembah-lembah gurun di pinggiran Los Angeles, California. Bermukim di sebuah peternakan yang sudah ditinggalkan , di sana Manson biasa mengoceh dengan para pengikutnya tentang kerusuhan politik, sosial, berbicara menentang pemerintah dan ras yang lebih rendah, dan semacamnya.

Selama rentang lima minggu, anggota “keluarga” Manson akan melakukan sembilan pembunuhan atas arahan Charles Manson. Korban kejahatan malang yang paling terkenal adalah aktris hamil Sharon Tate, yang dikatakan menangis dan mengemis minta ampun demi kehidupan bayinya sebelum ia dibunuh.

Kedoknya terungkap setelah ada salah seorang anggota mudanya yang tertangkap pihak berwajib. Hal ini kemudian mengarah pada penggerebekan polisi di peternakan dan persidangan mengungkap bahwa ia sering merayu para pengikutnya dengan kisah tentang seks kelompok, setan, pesan tersembunyi dalam lagu Beatles, narkoba, dan sejenisnya.

Manson dihukum karena pembunuhan berencana dan menerima hukuman mati termasuk tiga wanita pengikutnya. Sayangnya, larangan federal menghilangkan hukuman mati telah menyelamatkan Charles dan keluarganya dari eksekusi, namun mereka tetap akan menghabiskan sisa hidupnya di balik tembok penjara.

H.H. Holmes

“Aku terlahir dengan iblis dalam diriku. Aku tidak bisa membohongi kenyataan bahwa aku adalah seorang pembunuh, tidak lebih seperti seorang penyair yang membantu menemukan ilham untuk bernyanyi … aku dilahirkan dengan si jahat yang berdiri sebagai sponsorku di samping tempat tidur di mana aku diantar ke dunia, dan dia sudah selalu bersamaku sejak saat itu

H.H.Holmes

Pada tahun 1893, Pameran Dunia (World’s Fair) akan diadakan di kota Chicago; sebuah kota dalam masa pertumbuhan yang ingin menarik bisnis baru dan penduduk dalam upayanya untuk tumbuh dan berkembang. Untuk penipu bigamist dan pembunuh berantai pemula, Di situ jelas adalah tempat yang ideal untuk tinggal.

Membeli sebuah toko obat dari pasangan lansia yang ingin pensiun, H.H. Holmes, yang bernama asli Herman Webster Mudgett, mulai merenovasi bisnis dan membangun sebuah hotel sekaligus tempat tinggal pribadi untuk dirinya sendiri. Holmes tahu pekan raya itu akan memberinya banyak tamu.

Jumlah korban sebenarnya hanya Holmes yang tahu. Namun dari pihak kepolisian, menjelaskan ada sembilan korban yang telah dikonfirmasi.

Holmes digantung pada 7 Mei 1896 di Penjara Moyamensing di Philadelphia, Pennsylvania.

John Wayne Gacy

Badut bisa lolos dari pembunuhan.


John Wayne Gacy

Di antara pertunjukan amal dalam sebuah acara penggalangan dana, parade dan pesta anak-anak di sana ia berpakaian sebagai “Pogo the Clown”, pembunuh berantai Illinois John Wayne Gacy secara brutal menyerang dan membunuh setidaknya 33 anak laki-laki dan orang dewasa sebelum mengubur sebagian besar korbannya di ruang bawah tanah di ruamhnya.

Kejahatan pertama Gacy adalah percobaan penyerangan dan tindakan cabul terhadap anak di bawah umur. Setelah berjam-jam menyiksa dan menganiaya para korbannya, Gacy kemudian mencekik para korbannya sampai mati dan menyembunyikan mayatnya.

Menyusul persidangan yang panjang pada 1980, di mana Gacy bersaksi tentang masa kecilnya yang kejam dengan mengharapkan belas kasihan dari anggota juri pengadilan, Killer Clown, julukan yang diberikan oleh media, dijatuhi hukuman mati. John Wayne Gacy dieksekusi dengan suntikan mematikan pada 10 Mei 1994.

Rumah Kota Norwood Park di pinggiran Chicago tempat para korban Gacy ditemukan saat ini sudah dihancurkan dan orang-orang yang lewat di sana hanya akan melihat tanah kosong.

Aileen Wuornos

Bagi saya, dunia ini tidak lain adalah kejahatan, dan kejahatan saya sendiri terjadi karena keadaan dari apa yang saya lakukan.


Aileen Wuornos

Satu-satunya wanita yang ada di daftar ini, Aileen Wournos terkesan sedikit lebih membingungkan.

Masa kecil Wuornos di Rochester, Michigan adalah masa yang sulit, penuh dengan pertengkaran hampir setiap hari, orang tua yang absen, alkoholisme, kekerasan dalam rumah tangga, serta inses. Di usianya yang baru 15 tahun, Wournos melahirkan seorang anak yang dikandung saat dia diperkosa oleh teman kakeknya.

Menyusul kematian neneknya pada tahun berikutnya, kakeknya menyuruh Wournos membuka pelacuran untuk bertahan hidup.

Baru berjalan satu tahun, Wournos sudah membunuh tujuh “pelanggan” yang dia katakan telah berusaha untuk melakukan kekerasan seksual padanya. Namun, tidak pernah ada bukti seperti demikian, yang ada justru ia telah merampok para pelanggannya dan membunuh mereka dengan ditembak mati.

Dihukum karena kejahatannya, Wuornos menerima hukuman mati setelah persidangannya pada tahun 1990 dan eksekusi baru dilakukan pada 9 Oktober 2002. Tubuhnya dikremasi dan abunya berserakan di bawah pohon yang telah ia pilih di negara asalnya Michigan.

Albert Fish

Apa yang saya lakukan pasti benar atau malaikat akan menghentikanku, sama seperti malaikat menghentikan Abraham dalam Alkitab.


Albert Fish

Baru berusia lima tahun ketika ayahnya meninggal, ibu seorang pembunuh berantai asal Amerika, Albert Fish, yang menganggur menempatkannya di panti asuhan New York tempat ia akan tinggal selama lima tahun. Pada saat inilah Albert berkata, dia “mulai salah … aku melihat anak laki-laki melakukan banyak hal yang seharusnya tidak mereka lakukan.”

Fantasi homoseksual Fish masih sekedar skandal di akhir abad ke-19 sehingga pertemuannya terbatas pada mereka yang diam-diam berbagi keinginannya atau mereka yang dipaksa untuk bertindak seperti itu.

Ibunya, sangat frustrasi dengan putranya yang sudah berusia 28 tahun namun belum juga menikah. Memaksa Fish untuk melakukan “hal normal” melalui rencana pernikahan dengan seorang wanita sembilan tahun lebih muda darinya.

Meskipun pernikahan itu berlangsung hampir dua puluh tahun, kehidupan rumah tangganya tetap dipenuhi dengan petualangan homoseksual Fish. Beberapa dilakukan dengan pasangan yang suka rela, yang lain dipaksa pada anak-anak usia muda. Akhirnya istrinya menceraikan Fish setelah jatuh cinta dengan pria lain.

Kejahatan Fish meningkat dengan cepat setelah perceraian. Dia mulai menganiaya anak-anak dengan frekuensi yang lebih sering. Seperti halnya dengan pembunuh berantai, ia menjadi ceroboh serta sombong hingga akhirnya ia tertangkap polisi. Fish meninggal di kursi listrik di Sing Sing Prison pada 16 Januari 1936.

Carl Panzram

“Saya percaya satu-satunya cara untuk membebaskan orang adalah dengan membunuhnya”

Carl Panxram

Panzram adalah pembunuh berantai, pemerkosa, pelaku pembakaran, dan juga pencuri. Dalam pengakuan di penjara dan otobiografinya, dia mengklaim telah melakukan 21 pembunuhan meski belum ada bukti-bukti yang kuat, dan lebih dari 1.000 serangan seksual.

Setelah serangkaian pemenjaraan dan melarikan diri, ia dieksekusi pada 1930 karena pembunuhan terhadap seorang pegawai penjara di Lembaga Pemasyarakatan Federal Leavenworth. Menurut laporan tertulis tentang eksekusi itu, ketika Panzram ditanya apakah dia punya kata-kata terakhir, dia berkata kepada algojo, “Ya, cepatlah, kau bajingan Hoosier! Aku bisa membunuh selusin orang saat kau bermain-main!”.