Jepang adalah salah satu negara tertua dengan sejarah dan tradisi yang sangat menarik.
Jepang juga agak tertutup terhadap orang asing, itulah sebabnya begitu banyak wisatawan justru tertarik mengunjungi negara kepulauan ini.
Karena kebudayaannya yang kental, cara hidup dan budaya Jepang modern sangat jauh berbeda dibandingkan dengan misalnya AS dan Eropa.
Berikut adalah 10 fakta asli unik yang membuktikan bahwa Jepang memang seratus persen berbeda dari negara-negara lainnya di dunia.
Jepang tidak memiliki petugas kebersihan
Jalanan di Jepang sangat bersih, bahkan di Tokyo, ibukota dan kota-kota besar lainnya, semua jalanannya bersih dan tidak ada sampah sedikit pun.
Pertanyaannya, bagaimana Jepang bisa mencapai hal ini tanpa adanya peran petugas kebersihan?
Semuanya bermuara pada mentalitas masyarakatnya sendiri. Orang Jepang pantang meninggalkan sampah di jalanan.
Selain itu, juga ada sukarelawan baik tua maupun muda yang tanpa pamrih mau membersihkan jalanan hanya karena mereka ingin tinggal di kota yang bersih.
Tahukah Anda, pekerjaan sukarela juga dapat membantu seseorang lebih mudah mendapatkan pekerjaan di Jepang.
Jika mungkin ada seorang bos yang melihat Anda sebelumnya bekerja sebagai sukarelawan membersihkan jalan-jalan, Anda akan dianggap sebagai individu yang bertanggung jawab dan kemungkinan akan dipekerjakan dengan sangat cepat.
98,5% populasi Jepang adalah asli keturunan Jepang
Dunia saat ini menjadi semakin internasionalisme karena percampuran budaya dari berbagai negara.
Tapi hal ini tidak terjadi di Jepang, karena aturan visa yang sangat sulit dan mentalitas budaya di sana. Hal ini dianggap sebagai tantangan bagi para migran untuk tinggal di Jepang.
Di satu sisi, Jepang juga masih menjunjung tinggi budaya yang unik dan kuno dengan menganut pola tradisi lama.
25% populasi Jepang berusia lebih dari 65 tahun
Jepang sekarang menghadapi masalah demografis yang mengerikan.
Karena sangat sulit untuk membayar kebutuhan anak-anak seperti sekolah, obat-obatan, kegiatan ekstrakurikuler, lantaran banyak orang Jepang tidak punya anak.
Bahkan fenomena ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun, dan sampai saat ini lebih dari 25% populasi berada pada atau di atas usia 65 tahun.
Solusi untuk masalah ini adalah imigran, yang tidak keberatan berintegrasi, dan ingin memiliki anak.
Pemerintah Jepang sekarang berusaha untuk “membuka” negaranya untuk melakukan ekspansi melalui imigrasi.
Bisa tidur di tempat kerja
Banyak yang telah mendengar bahwa orang Jepang memiliki hari yang sangat panjang di tempat kerja.
Secara resmi, para pekerja memiliki 8 jam sehari sebagai bagian dari dunianya, tetapi di Jepang mereka memiliki mental untuk tinggal selama berjam-jam guna menunjukkan bahwa seseorang memang sudah siap dan bersedia bekerja.
Hal ini termasuk tradisi tidur di tempat kerja.
Di Jepang, jika Anda tidur selama hari kerja, hal itu adalah menandakan bahwa Anda sudah bekerja sangat keras.
Meskipun perusahaan Jepang melakukan pekerjaan dengan jumlah yang sama seperti halnya orang Amerika atau Eropa, para pekerja sering menunda tugas mereka sampai malam untuk tetap bekerja dan menunjukkan keinginannya untuk bekerja.
Kedengarannya aneh, tetapi itulah fakta kenyataan yang ada di Jepang.
Pornografi di Jepang mudah diakses
Di Jepang, semua supermarket standar, juga disebut combini (toko-toko kecil Jepang yang berisi semua yang Anda butuhkan), menjual berbagai macam jurnal pornografi.
Seseorang dapat membelinya di usia berapa pun, bahkan masih anak-anak sekalipun dan hal itu dianggap sebagai perilaku yang normal.
Di Jepang, tidak ada pendidikan seks baik di sekolah maupun di rumah keluarga, itulah sebabnya orang muda dan remaja harus mempelajarinya sendiri.
Bagi masyarakat Jepang, majalah, anime hentai, dan manga adalah cara yang dapat diandalkan untuk belajar dan mendidik diri sendiri tentang topik tersebut.
Jepang adalah negara terakhir yang memiliki status kerajaan
Banyak kekaisaran dan kerajaan lama seperti Spanyol, Inggris, Swedia menjadi republik atau monarki konstitusional.
Tapi tidak bagi Jepang hingga saat ini.
Memang, negara ini adalah satu-satunya kerajaan konstitusional dengan seorang Kaisar. Namun dalam kenyataannya, tidak ada perbedaan antara monarki konstitusional dan kerajaan konstitusional.
Seorang raja atau kaisar dari negara-negara tersebut masih tidak memiliki banyak kekuasaan atau otoritas.
Orang Jepang biasa makan lumba-lumba
Hal demikian dianggap normal untuk makan lumba-lumba di Jepang. Mengonsumsi lumba-lumba dianggap sangat biasa seperti halnya ikan atau daging pada umumnya, tidak ada yang istimewa atau aneh seperti yang dilihat orang lain di dunia.
Orang Jepang biasanya membuat sup atau “kusiyaki” dari daging lumba-lumba. Namun tidak jarang juga sering memakannya mentah sebagai sashimi.
Lumba-lumba menghasilkan daging lezat dengan rasa yang berbeda dan unik dari ikan biasa.
Ada vas dengan payung di jalanan
Di banyak jalan di Jepang, Anda bisa menemukan cukup banyak vas dengan payung, jadi jika hujan turun, seseorang dapat langsung mengambilnya.
Setelah selesai, Anda diharuskan mengembalikannya ke vas lain yang masih kosong.
Karena kebanyakan orang Jepang sangat menjunjung tinggi kejujuran, mereka tidak akan pernah mencuri payung-payung tersebut.
Jepang memiliki Pulau Kucing
Pulau Aoshima, yang terletak di prefektur Ehime, adalah pulau kucing paling terkenal, meskipun ada beberapa “Pulau Kucing” lainnya di lepas pantai Jepang dan bahkan di danau air asin pedalaman.
Tashiro-jima adalah pulau kedua yang paling terkenal dengan kucingnya, tetapi sekarang konsepnya menjadi daya tarik wisata yang populer, lebih banyak pulau yang kemudian diubah menjadi tempat berlindung untuk para kucing.
Baca selengkapnya: Sejarah Menarik di Balik Terciptanya Pulau Kucing di Jepang
Bahasa Jepang mengandung banyak kata yang tidak dapat diterjemahkan
Misalnya, “komorebi” yang berarti “sinar matahari menyaring daun.”
Kata ini tentu saja cukup aneh kita dengar. Tetapi jika Anda sudah mulai belajar bahasa Jepang dan tinggal di sana selama beberapa waktu, maka akan menemukan begitu banyak kata-kata aneh lainnya.
Selain itu, umpatan terkasar dalam bahasa Jepang adalah “bodoh” dan “idiot.”
Hal menarik lainnya adalah soal slang atau bahasa gaul. Sebagai contoh, “gaijin” berarti orang asing, “baka” berarti orang bodoh, dan “baka-gaijin” adalah orang Amerika dalam bahasa gaul di Jepang.
